Suaraindo.id—Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono, melakukan kunjungan kerja ke Pos Lintas Batas Negara Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar pada Kamis (14/10/2021).
Kunjungan kerjanya itu, didampingi Atase Perhubungan, Supendi. Atase Pertahanan, Tri Andi. Atase Laut, Reni Lilik Asmoro. Atase Pendidikan, M. Farid Ma’ruf. KJRI, dan Ketua Menteri Serawak.
Kedatangannya di PLB Entikong disambut Danramil 1204-21Entikong
Mayor Inf Arman Sulistiono, Kapolsek Entikong AKP Oloan Sihombing, Kacabjari Entikong Rudy Astanto SH,MH,, Pasi Intel satgas pamtas Yonmek 643/Wns Lettu Inf.Dicky Brian serta Forkompinda krcamatan.
Pertemuan yang berlangsung di Living Room Entokong, Duta Besar Hermono, mengatakan tujuan ia datang ke Serawak adalah untuk bertemu dengan menteri besar Serawak guna membahas berbagai macam isu kerjasama termasuk masalah perlindungan pekerja migran kita yang ada di Sarawak Malaysia, kemudian saya menggunakan kesempatan ini untuk melihat langsung mengenai perlintasan pekerja di Migran kita dari Malaysia maupun ada yang barangkali masuk ke Malaysia melalui jalur-jalur yang tidak resmi.
“Karena ini menjadi isu yang cukup sensitif, dikhawatirkan kalau pekerja migran kita yang kembali ke Indonesia tidak melaksanakan protokol kesehatan secara benar tentunya akan berpotensi membawa virus,” urai Duta Besar Hermono.
Ia juga menambahkan,banyak men
dapat laporan mengenai masuknya pekerja migran kita ke wilayah Serawak ini melalui jalur-jalur yang tidak resmi.
“Karena di satu sisi di wilayah Serawak ini banyak diperlu kan pekerja sawit,disisi lain mungkin juga banyak warga kita yang mencari pekerjaan, dalam kondisi seperti sekarang ini tentu sangat beresiko,”ujarnya.
“Untuk itulah,saya ingin mendapatkan masukan dan juga melihat langsung bagaimana kita dapat mengatasi masalah ini dengan lebih baik,” tambahnya.
Bahkan dalam pertemuan tadi Duta Besar RI untuk Malaysia juga mengha
rapkan agar sebelum kita mengirim kembali pekerja migran ke Malaysia,
agar melakukan pembenahan secara
menyeluruh terutama yang terkait dengan perlindungan pekerja migran di Malaysia.
“Tidak hanya di Serawak saja tetapi di seluruh Malaysia tidak hanya yang di sektor kelapa sawit saja tetapi juga di sektor-sektor lain karena sampai saat ini masih banyak terjadi pelanggaran pelanggaran terhadap hak-hak pekerja migran kita, dan ini kita ingin selesaikan secara menyeluruh agar mereka terlindungi hak-haknya di negara penempatan agar kesejahteraannya mereka terjamin Ini sedang kita bahas dengan pihak Malaysia,” ujarnya
Pihak menteri besar Sarawak meminta agar ini masalah perbatasan pelintas barang dan jasa ini bisa lebih ditingkatkan lagi karena pihak Malaysia melihat ini ada potensi yang cukup besar bahkan disampaikan juga mengenai pariwisata dan lain-lain.
“Tapi tentu ini perlu kita koordinasikan dengan kementerian lembaga yang terkait di Indonesia mengenai bagaimana kita dapat meningkatkan perdagangan kedua negara karena selama ini kan perdagangan kita di bawah BTA (Border Trade Agreemen) Bertujuan perdagangan di perbatasan ini memang sudah sejak tahun 70-kan jadi sudah lama sekali jadi mungkin ini juga sedang dalam proses perundingan untuk ditinjau kembali agar lebih sesuai karena sudah di tahun 70 sampai sekarang belum pernah di perbaiki itu. Ada hal-hal yang perlu penyesuaian penyesuaian dengan melihat perkembangan-perkembangan sekarang,” ujar Hermono.