Final Destination to Recover, Herd Immunity Ikhtiar Pemda Yang Terwujud

  • Bagikan
Danpos Ramil Suralaga PELTU Sugeng Widodo (kiri), Warga Bagik Payung Mengikuti Vaksinasi (tengah), Bhabinkamtibmas Bagik Payung (kanan)

SuaraIndo.id—-Maret 2020, Covid-19 mulai terdeteksi di Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur untuk kali pertama. Sejak saat itu, penyebaran covid-19 di Lombok Timur tidak terbendung.

Untuk meminimalisir penyebarannya, Pemerintah Daerah melalui Kebijakan Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy, mulai tegas. Mulai mengharuskan masyarakat melakukan penyeprotan Desinfektan ditempat-tempat strategis, hingga penerapan tiga M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak), diberlakukan. Hal itu dilakukan demi Final Destination to Recover (tujuan akhir untuk pulih).

Mewabahnya covid-19, banyak memberikan dampak secara psikoligi ditengah masyarakat. Antara khawatir dan takut. Namun, sebagian masyarakat Lombok Timur tidak percaya atas kehadiran virus corona asal China tersebut.

Dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang diteruskan ke Daerah, penerapan sejumlah aturan diperketat. Seperti penutupan pasar hewan di Masbagik, melakukan Penyekatan antar Kecamatan, hingga berkaitan dengan sosial keagamaan, berdasarkan Fatwa Majlis Ulama’ Indonesia (MUI). Langkah ini, membuahkan hasil.

Hingga akhir tahun 2020 lalu, penyebarannya mulai meredup. Meski memasuki tahun 2021, jumlah kasus positif Covid-19 naik lagi.

Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Daerah untuk menekan penyebaran Covid-19, termasuk melakukan penjemputan dan karantina bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan dari berbagai Negara.

Secara bertahap PMI dikarantina di Rumah Susun Sewa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Pemulangan eks PMI asal Lombok Timur hingga kloter ke-delapan mencapai, 873.022 orang menjalani karantina.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Timur Supardi mengatakan, jadwal pemulangan terakhir setelah menjalani karantina dan telah menjalani pemeriksaan swab antigen.

“Hasil pemeriksaan semua eks PMI menunjukkan negatif, sehingga diperbolehkan pulang kerumah,” Kata Supardi.

Untuk Lombok Timur sendiri, semua eks PMI yang dipulangkan lansgung dikarantina selama lima hari, sejak pemulangan dan diharuskan menjalani pemeriksaan swab anti bodi hingga dua kali.

Selain itu, sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Daerah untuk penanganan Pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur melakukan Realokasi dan Refocusing Anggaran Pendapatan Belanja daerah (APBD) tahun 2020, dengan realisasi sebesar Rp143,15 Milyar lebih. Terdiri dari, penanganan Kesehatan sebesar Rp60,6 Milyar lebih, Penanganan Ekonomi Rp19,7 Milyar, Penanganan Jaring Pangan Sosial Rp62,7 milyar lebih. Dana penanganan tersebut bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar 12,28 persen dari total Rp1,1 6 triliun lebih.

Sementara anggaran penanganan Pandemi Covid-19 tahun 2021 mencapai Rp85,9 milyar lebih, atau 8,01 persen dari DAU dan DBH tahun 2021 sebesar Rp1 triliun lebih.

Hingga akhirnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur melaunching program vaksinasi, bagi masyarakat pada bulan Februari tahun 2021.

Vaksinasi perdana ini, diikuti oleh sejumlah pejabat Daerah dan Anggota Dewan Perwakilan Rakat Daerah (DPRD) Lombok Timur.

Harapan Pemerintah untuk menang pada pelaksanaan Vaksinasi ini, tidak mudah. Selain stok Vaksin jenis Sinovac terbatas, juga kekhawatiran masyarakat dengan isu isu hoaks tentang vaksin, banyak beredar di tengah masyarakat.

Pada saat itu, Sekretaris Daerah Lombok Timur HM Juaini Taofiq menegaskan, agar masyarakat tidak khawatir dengan vaksin. Karena secara medis, akan dilakukan beberapa tahapan sebelum suntik vaksin. Prosedur tahapan vaksin juga sudah ditentukan sesuai prosedur medis.

“Pada meja screening dilakukan pengecekan tingkat kesiapan tubuh untuk divaksin,’” katanya usai launching program Vaksinasi di Pendopo Bupati, Februari lalu.

Lebih lanjut Sekda menyampaikan, jika memiliki riwayat kesehatan, seperti tensi darah tinggi, maka masyarakat tersebut tidak akan dilanjutkan untuk divaksin, begitu juga terhadap masyarakat yang memiliki riwayat gula darah.

Menurut sekda, vaksin Covid-19 jauh lebih sakit dari suntikan biasa. Beberapa masyarakat tentu sudah sering mengikuti proses imunisasi atau suntikan ketika memiliki gejala medis.

Program vaksinisasi ini untuk menjaga masyarakat dari Covid-19. Diharapkan agar Covid-19 bisa diatasi. Pada tahapan vaksinasi perdana, sebanyak sepuluh kotak vaksin jenis sinovac diperuntukan bagi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, tokoh Agama dan untuk Profesi.

Sejak program Vaksinasi dicanangkan bulan Februari tahun 2021. Keterlibatan TNI-Polri dalam mendukung program tersebut, banyak membantu keberhasilan capaian vaksinasi ditengah masyarakat.
Namun tidak kalah heroiknya adalah team vaskinator dari Dinas Kesehatan yang terjun lansgung ketengah masyarakat.

Berbagai halangan dihadapi, mulai dicuekin hingga ketakutan masyarakat untuk di suntik vaksin.

Dengan jumlah terbanyak sasaran Vaksinasi se Nusa Tenggara Barat (NTB). Lombok Timur secara bertahap, konsisten mengejar target vaksinasi sebanyak 952,470 jiwa dari toal penduduk Lombok Timur mencapai 1,3 juta jiwa.

Untuk meujudkan ikhtiar Pemerintah Daerah, mencapai Herad Immunity, Polres Lombok Timur menyediakan Vaksinasi Mobile bagi masyarakat pelosok yang sulit dijangkau oleh tim vaksinator.

Peluncuran vaksinasi mobile ini, diawali dengan menyasar masyarakat pesisir Desa Tanjung Luar Kecamatan Keruak, beberapa bulan lalu.

Kapolres Lombok Timur AKBP Herman Suryono mengatakan, konsep Vaksinasi Mobile ini, untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Pemerintah Desa se Lombok Timur.

Dikatakan, untuk mendapatkan pelayanan vaksinasi mobile, Pemerintah Desa bersama Polsek dan Koramil mengerahkan sasaran vaksin ke satu titik, yang kemudian diajukan ke team vaksinator Mobile Polres Lombok Timur.

Adanya sinergitas pelayanan vaksinasi mobile ini, bisa mempercepat capaian Herd Immunity. Untuk mensukseskan vaksinasi mobile, Polres menerjunkan dua team vaksinator yang terdiri dari Dinas Kesehatan dan Polres Lombok Timur, yang dilaksanakan secara berkelanjutan.

Dengan keseriusan semua pihak, ikhtiar Pemerintah Kabupaten Lombok Timur mencapai Herd Immunity, bisa terwujud sejak 8 November 2021, sebelum Gelaran Kejuaraan World Superbike (WSBK) beberapa minggu yang lalu.

Capaian vaksinasi Lombok Timur per 4 Desember 2021, mencapai 75,35 persen untuk tahap pertama, dan 42,88 persen untuk taap kedua. Sementara sasaran vaksinasi bagi Lanjut Usia (Lansia) baru mencapai 52,09 persen tahap pertama dan tahap kedua mencapai 26,79 persen.

Tercapainya Herd Immunity ini, mengantarkan Lombok Timur meraih prestasi tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat pada ajang Lomba Kampung Sehat Award, dengan menyabet 10 gelar sekaligus.

Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy mengatakan, keberhasilan tersebut merupakan kerja keras seluruh elemen, mulai dari tenaga kesehatan (Nakes), TNI-Polri, OPD, Pemerintah Krcamatan hingga Desa, serta disiplin masyarakat dalam menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dan kesadaran mengikuti vaksinasi.

“Dampak dari kerjasama tersebut, Lombok Timur juga berhasil meraih 10 penghargaan dalam Kampung Sehat Award,” ujar Sukiman yang dihelat di Kota Mataram, Selasa (30/11).

Sejak diluncurkan pada Februari 2021 lalu, Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru ke-2, membawa Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy meraih juara satu sebagai Bupati Terbaik Kampung Sehat.

Selain itu, Bupati juga menjadi juara satu sebagai Bupati/ Walikota Favorit Vaksinasi.

Hingga akhirnya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lombok Timur, merilis data bahwa tidak ditemukan adanya masyarakat t,rkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah kasus per 4 Desember 2021, sebanyak 3,077 orang. Sebanyak 3.029 dinyatakan sembuh, dan sebanyak 48 orang meninggal dunia.

Penulis: NanangEditor: Redaksi
  • Bagikan