Suaraindo.id—Jelang Idul Adha 1443 H, seluruh masyarakat Indonesia dihebohkan dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sejumlah hewan ternak. Satu diantaranya terjadi di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Yang mana PMK sudah menyerang ke beberapa Desa yang berada di Kubu Raya.
drh. Yuda merupakan Koordinator Kesehatan Hewan Disbunak Kubu Raya menjelaskan, jika di Kubu Raya sudah ada sekitar 7 Desa yang dinyatakan suspect terjadinya virus tersebut, 1 diantaranya sudah positif yakni di Desa Madu Sari.
“Secara labolatorium sudah positif di Desa Madu Sari, kambing sebanyak 1 ekor, dan sapi nya sebanyak 4 ekor. Hingga sampai hari ini (19/5/2022) ada sekitar 28 ekor sapi, kambing 5 ekor , kemudian populasi yang dinyatakan suspect sebanyak 135 ekor sapi dan 290 ekor kambing,” terangnya.
Ia mengatakan, bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh virus. Namun, virus tersebut dapat disembuhkan jika cepat untuk mengambil langkah tindakan pengobatan.
“Kami sudah melakukan tindakan pengobatan, dan progres nya sudah menunjukan ke arah perbaikan, sampai hari ini suspect dengan tanda kematian belum ditemukan,” paparnya.
Namun sayang, saat ini pihaknya masih kekurangan anggaran untuk melakukan pengobatan, dikarenakan penyakit tersebut semakin meningkat.
“Kendala dalam pengobatan, Karena sampai saat ini jumlah kasus sangat bertambah, maka terkait operasional anggaran ini kami masih sangat terbatas,” ucapnya.
Yuda juga menyebut ciri-ciri terjadinya penyakit mulut dan kuku, yakni hewan tersebut berliur dengan sangat berlebihan dan juga terdapat luka di bagian mulut.
“Ciri utamanya ya radang di mulut, sehingga membuat hewan tersebut tidak mau makan juga dapat membuat berat badan hewan tersebut turun drastis, bahkan jika tidak cepat diobati maka keadaan hewan tersebut makin memburuk serta dapat membuat kuku yang berada di kakinya lepas,” ucapnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat jika ingin membeli hewan untuk qurban, sebaiknya sementara jangan membeli di tempat yang sudah di sebutkan, dan imbauan untuk para peternak sebaiknya membatasi orang lain untuk memasuki kawasan ternak, dan juga selalu rutin membersihkan kawasan ternak agar tak terjangkit penyakit tersebut.
“Ada sekitar beberapa desa yang berisiko terjadinya virus ini, yakni di Desa Mega Timur, Desa Madu Sari, Desa Sungai Raya Dalam, Desa Kuala Dua , Desa PAL 9 dan Desa Punggur Kecil, itu untuk di Kabupaten Kubu Raya,” jelasnya.
Sampai saat ini pihaknya masih terus berupaya untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan dalam penyakit tersebut, maka dari itu pihaknya sudah memberikan surat edaran.
“Kita juga sudah menerbangkan surat edaran terkait dengan untuk mengantisipasi hal ini, dan juga penyakit ini tidak menular kepada manusia, dia hanya menyerang kepada hewan yang berkuku genap yakni, sapi, kambing, domba, dan babi,” tutupnya.