Suaraindo.id – Peningkatan pajak di Kalimantan Barat (Kalbar) sudah mulai membaik dari tahun sebelumnya. Dikarenakan pada tahun sebelumnya perekonomian masyarakat sempat menurun akibat terjadinya virus pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Kalimantan Barat Vadri Usman mengatakan, jika pada 21 Oktober 2022 pajak di Kalbar sudah mencapai 94 persen dengan jumlah Rp 8,8 Triliun dari seluruh sektor di Kalbar.
“Yang paling besar saat ini dari sektor perdagangan, yakni sekitar kurang lebih 28 persen,” kata Vadri Usman, (21/10/2022).
Peningkatan tersebut terjadi di setiap bulan dan hampir mencapai sekitar 35 persen perbulan nya, ini merupakan pertumbuhan positif di tahun 2022.
“Karna Covid-19 sudah mulai membaik masyakarat bisa beraktivitas dengan bebas. Pasar sudah ramai, lalu lintas barang orang sudah semakin lancar seperti penerbangan juga sudah semakin lancar, dan bersyukur bisa mencapai angka 94 persen dan jika bisa 100 persen di November mendatang,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Barat, Imik Eko Putro, juga mengatakan bahwa di September 2022 telah terjadi peningkatan yang cukup baik.
“Yang pertama belanja KL dibanding tahun sebelumnya itu ada penurunan, di situ ada belanja modal yang belum optimal kami sangat berharap nanti Oktober ada lonjakan di belanja modal, mudah-mudahan capaian nya bisa 95 persen,” ucapnya.
Imik Eko Putro berharap jika trend ini menjadi pendorong untuk belanja Kementrian atau Lembaga (KL) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Sisi belanja nya ini butuh penguatan dan pendorongan. Kami berharap di tri wulan ke 4 angka fisik meningkat. Harapan nya mudah-mudahan trend meningkat di November mendatang bisa mencapai angka 100 persen,” pungkasnya.