Rakor Satgas Pangan 2022 : Stabilitas Ketahanan Pangan Tersedia untuk Masyarakat

  • Bagikan
Rakor Satgas Pangan di Pimpin Sekda mewakili Bupati Sanggau, yang dilaksanakanan di Aula Lantai 1 Kantor Bupati Sanggau, Rabu (14/12/2022). SUARAINDO.ID

Suaraindo.id – Rapat koordinasi (Rakor) satuan tugas pangan 2022 yang dilaksanakanan di Aula Lantai 1 Kantor Bupati Sanggau, Rabu (14/12/2022).

Rapat dipimpin Sekertaris Daerah Kabupaten Sanggau, Kukuh Triatmaka mewakili Bupati Sanggau, mengatakan, sesuai dengan undang undang nomor 18 tahun 2012, ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup baik.

“Melalui rapat ini kita dapat mengetahui tentang ketersediaan dan stabilitas 11 bahan pangan yang tersedia di masyarakat khususnya di Kabupaten Sanggau,” terangnya.

Lanjut Kukuh, ada 11 bahan pangan yang harus tersedia untuk mendukung ketahanan pangan di suatu wilayah. Hal yang meski dilakukan untuk ketersediaan dalam pemenuhan pangan itu sendiri perlu di dorong diversifikasi pangan berbasis pangan lokal, selain itu harga pangan harus dipastikan tetap tersedia dan terjangkau

“11 bahan pangan itu diantaranya, beras, jagung, bawang merah ataupun bawang putih, cabe, daging sapi, kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir dan minyak goreng,” ucapnya.

Dalam kesempatannya, Kubin, Kadis Dishangpang Hortikan menyampaikan, beberapa informasi persediaan energi pangan di tahun 2022 ini mengalami peningkatan.Ada dua energi pangan menurut Kubin yang mengalami peningkatan di taun ini, dua bahan pangan itu diantaranya padi dan jagung.

“Pemkab Sanggau sendiri di wajibkan menyediakan beras daerah sebayak 180 ton per tahun, untuk stok beras yang yang masih tersisa di akhir tahun 2022 ini, stok beras Pemkab masih ada sebayak 108 ton, dan jelas stok beras kita masih aman,” imbuhnya.

Untuk pemetaan pangan dan hasil pangan berdasarkan kewenangan Pemkab Sanggau di tahun 2021 ada 5 desa yang masih berstatus P1, namun menurut Kubin, di tahun 2022 status P1 dari 5 desa kini turun menjadi 4 desa.

Kubin mengatakan dua tahun terakhir ini sudah ada penampung cabai di wilayah Kecamatan Parindu yang mulai memasarkan hasil cabai petani di Kabupaten Sanggau ke beberapa pasar tradisional di luar Sanggau.

“Sekarang ini kita sudah ada penampung hasil kebun lokal cabai yang mulai memasarkan cabai kita ke pasar pasar tradisional di luar Sanggau, hasil cabai kita sudah di salurkan di tiga pasar tradisional, diantaranya pasar Flamboyan Pontianak, pasar Mempawah dan Singkawang,” pungkasnya.

  • Bagikan