SuaraIndo.Id – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Sumsel, Aufa Syahrizal hadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke 1 Ikatan Keluarga Penggage Bersatu (IKPB) di Museum Balaputra Dewa Jalan Srijaya Palembang, Minggu (22/01/23).
Aufa mengaku bangga dengan antusias masyarakat Desa Penggage yang hadir dalam acara HUT IKPB ini.
“Alhamdulillah, kita bersyukur bahwa satu lagi komunitas keluarga besar dari Musi Banyuasin (Muba) tepatnya dari Desa Penggage, yang pada hari ini merayakan HUT yang pertama,”katanya.
Aufa berharap mudah-mudahan di HUT IKPB ke 1 ini akan membawa berkah dan ke depannya semakin besar dan semakin banyak anggotanya bukan hanya ada di Kota Palembang tetapi nasional.
“Kita harapkan IKPB ini semakin besar dan semakin banyak anggotanya bukan hanya di palembang tetapi secara nasional,”tandasnya.
Sementara itu, Pembina IKPB, Dr. Ir. H. Rahidin H. Anang, MS mengungkapkan, IKPB merupakan organisasi sosial, organisasi yang betul- betul mempersatukan silaturahim dan tempat para keluarga- keluarga masyarakat desa Penggage yang ada di kota Palembang dan sekitarnya.
“Dengan adanya IKPB ini bisa lebih akrab dan harapan masyarakat khususnya masyarakat asal Desa Penggage yang ada di kota Palembang bisa terkoordinir dalam satu lembaga yakni IKPB,”ungkapnya.
Rahidin berharap ke depannya agar lebih mempererat silaturahmi, mendata berapa banyak warga Penggage yang ada di kota Palembang untuk meningkatkan satu persaudaraan.
“Hal Ini untuk meningkatkan kekeluargaan secara menyeluruh, terutama masyarakat Penggage yang ada di kota Palembang,”pungkasnya
Sementara itu, Ketua Umum IKPB, Edi Suhaimi, SE., M.Si menambahkan, kedepannya dengan ada HUT pertama ini, IKPB dapat memajukan masyarakat yang ada di Palembang.
“Melalui silaturahmi ini, bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan rasa kerukunan, persaudaraan, dan kemudahan. Pada hari ini adalah semangat untuk bersatu,” katanya.
Lanjutnya, untuk jumlah anggota IKPB saat ini berjumlah 360 orang. Oleh karena itu, kalau semuanya orang Penggage yang ikut dalam IKPB diperkirakan di Palembang ada 600 kepala keluarga.
“Jadi dari Palembang ini diperkirakan sekitar 55% Jadi 45%nya belum terpantau. Itu mungkin karena kesibukan yaitu karena bukan hal lainnya,” pungkasnya.