Ambon City of Music Menuju Evaluasi UNESCO 2023

  • Bagikan
Ambon City of Music Menuju Evaluasi UNESCO 2023.Suaraindo.id/Teras.id

Suaraindo.id – Ambon Music Office (AMO) terus bekerja keras didukung Pemerintah Kota Ambon dan multipihak lainnya, untuk mempertahankan branding Ambon City of Music. Survey awal sudah dilakukan UNESCO secara online berupa UCCN stakeholder mapping yang harus disampaikan oleh focal point. Survei berisi informasi referensi internet dan detail kontak telah dikirimkan AMO ke UNESCO.

Selanjutnya AMO segera mempersiapkan dua laporan lengkapnya, yang harus dikirim paling lambat sampai dengan November 2023. Selain bentuk laporan secara rutin setiap empat tahun, salah satu bentuk laporannya yang harus dikaji kemudian dengan akurat adalah survei online yang disebutkan sebagai MONDIACULT.

MONDIACULT menjadi komponen baru dari latihan Monitoring dan Pelaporan Keanggotaan (MMR) UNESCO Creative Cities Network (UCCN) setiap empat tahun. Survei ini bertujuan untuk mengukur dan menilai kontribusi kebijakan budaya, aset, dan aktivitas kota anggota terhadap pembangunan berkelanjutan.

Deklarasi MONDIACULT 2022, yang diadopsi oleh 150 negara selama Konferensi Dunia UNESCO tentang Kebijakan Budaya dan Pembangunan Berkelanjutan – MONDIACULT 2022, juga telah mengakui peran strategis budaya dan memperkuat kembali budaya sebagai “kebaikan publik global”
Konferensi Dunia UNESCO tentang Kebijakan Budaya dan Pembangunan Berkelanjutan – MONDIACULT 2022 diselenggarakan oleh UNESCO empat puluh tahun setelah Konferensi Dunia MONDIACULT pertama tentang Kebijakan Budaya, yang diadakan di Mexico City (Meksiko) pada tahun 1982, dan 24 tahun setelah Konferensi Dunia UNESCO tentang Kebijakan Budaya untuk Pembangunan diadakan di Stockholm (Swedia) pada tahun 1998.

Konferensi Dunia UNESCO-MONDIACULT 2022 diselenggarakan dari tanggal 28 hingga 30 September 2022 oleh Pemerintah Meksiko.

Deklarasi ini menganjurkan budaya sebagai akar secara sistemik dalam kebijakan publik di tingkat lokal, dengan menuntut upaya lebih kuat untuk melibatkan dan memobilisasi pemangku kepentingan lokal dan mitra, terutama melalui Jaringan Kota Kreatif UNESCO.

Sebagai hasil dari Deklarasi ini, studi konseptual akan dikembangkan yang berfokus pada dampak budaya dalam semua dimensinya, bersamaan dengan data relevan, untuk menghasilkan Laporan Global Komprehensif tentang Kebijakan Budaya setiap 4 tahun, yang akan dimulai pada tahun 2025.

Informasi dan data tentang kebijakan budaya dan aktivitas di tingkat kota yang dikumpulkan melalui survei online ini, akan berkontribusi dalam memperkaya Laporan Global Komprehensif tentang Kebijakan Budaya yang telah disebutkan sebelumnya, membantu mengilustrasikan hubungan antara upaya kebijakan di tingkat nasional dan tindakan lokal.

Survei ini mencakup enam area tematik prioritas yang berasal dari Deklarasi MONDIACULT 2022 yaitu (1) Hak Budaya (2) Budaya di Era Digital (3) Sinergi antara budaya dan pendidikan (4) Dimensi Budaya dalam tindakan iklim (5) Ekonomi Budaya dan (6) Budaya dalam Krisis.

Deklarasi MONDIACULT 2022 ini memiliki pendekatan holistik, yang mencerminkan visi global dan lintas sektor budaya dalam semua dimensinya, terutama peran lintasannya untuk pembangunan berkelanjutan (sustainable development), menganjurkan untuk mengintegrasikannya sebagai tujuan tersendiri dalam agenda pembangunan internasional setelah tahun 2030.

Pada tahun terakhir dari siklus pelaporan berkala kedua (2020-2023), survei online MONDIACULT yang baru akan melengkapi Laporan Pemantauan Keanggotaan (MMR) yang ada untuk menunjukkan kontribusi Kota Kreatif dalam pelaksanaan Deklarasi MONDIACULT 2022, serta memajukan prioritas dari Sektor Kebudayaan UNESCO dan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan melalui kebijakan dan aktivitas.

Survei wajib ini harus disampaikan oleh semua Kota Kreatif UNESCO, pada tanggal 30 November 2023.

Beberapa catatan penting dengan mengisi survei ini, adalah bahwa kota-kota anggota Jaringan Kota Kreatif UNESCO setuju untuk sepenuhnya bertanggung jawab dalam menyediakan informasi yang relevan, lengkap, transparan, dan akurat sejauh pengetahuan mereka. Jika berlaku, dan untuk memastikan pertimbangan tertinggi terhadap ketepatan dan kepercayaan, maka kota-kota kreatif harus menyediakan data dan statistik yang terbukti serta sumber dari mana informasi yang diberikan berasal.

Ambon City of Music terus bergulir dengan berbagai skema dan inovasi kreatif yang dilakukan dalam mengedepankan budaya musik sebagai kekuatan dan pengungkit perkembangan kota ke masa depan berkelanjutan yang berdampak pada pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan dan melindungi planet bumi yang intinya adalah “tidak ada yang tertinggal”.

Semua ini harus dipertanggungjawabkan sebagai bagian dari komitmen global. Untuk itu butuh dukungan tanpa henti dari semua pihak untuk mempertahankan branding dunia ini.

 

  • Bagikan