Suaraindo.id – Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Barat menggelar kegiatan Forum Koordinasi Humas dengan tema “Peran Serta Humas Dalam Mengawal Publikasi Kondusif Pemilu Serentak Tahun 2024” di Hotel Mercure, Pontianak pada Senin (24/7/2023).
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kerjasama layanan informasi dan menguatkan fungsi dan peran Humas Pemerintah Daerah dalam mempublikasikan pemilu serentak tahun 2024.
Peserta yang hadir dalam kegiatan ini terdiri dari fungsional humas di lingkungan Pemprov. Kalbar, Instansi Vertikal dan Dinas Kominfo se-Kalbar.
Mewakili Sekda Kalbar, Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik, Dra. Natalia Karyawati, M.E membuka kegiatan secara resmi dan didampingi oleh Plh Kepala Dinas Kominfo Kalbar, D. Zamroni.
Dalam kegiatan ini menghadirkan langsung dua narasumber, diantaranya adalah Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo, Dr. Hasyim Gautama dengan materi Strategi Komunikasi Publik dalam pemilu dan pemilihan serentak 2024, lalu narasumber kedua yaitu dari Bawaslu Provinsi Kalbar, Faisal Riza dengan materi yang dibawakan adalah Memitigasi Kerawanan Pada Pemilu 2024.
Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo Hasyim Gautama mengatakan bahwa pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat harus sesuai dengan khalayak sasaran.
“Pesan dan tagar Memilih Untuk Indonesia harus sesuai dengan khalayak sasaran, masing masing generasi memiliki pesan dan tagar yang berbeda-beda” jelasnya
Pertama, Generasi Boomer (1946-1964) pesannya yaitu pastikan hak suaramu, bersama rayakan pemilu, anti hoaks di pemilu serentak, pilihan beda, tetap satu Indonesia, Unjuk Tinta, Tanda Cinta dengan tagar yaitu
#MemilihUntukIndonesia
Kedua, Generasi X (1965-1980) pesannya yaitu pastikan hak suaramu, bersama rayakan pemilu, anti hoaks di pemilu serentak, pilihan beda, tetap satu Indonesia, Unjuk Tinta, Tanda Cinta, ASN Andal, Memilih Netral, ASN Jempolan, Netral dalam pikiran dengan tagar yaitu #MemilihUntukIndonesia dan #UnjukTintaTandaCinta
Ketiga, Generasi Y/Milenials (1980-1996) pesannya yaitu Yang Muda Yang Bersuara, Unjuk Tinta, Tanda Cinta,
Suara Baru, Harapan Baru, Anti Hoaks di Pemilihan Serentak, ASN Andal, Memilih Netral, dengan tagar yaitu #MemilihUntukIndonesia dan #UnjukTintaTandaCinta
Keempat, Generasi Z (1997-2010) pesannya yaitu Yang Muda Yang Bersuara, Unjuk Tinta, Tanda Cinta, Suara Baru, Harapan Baru, Anti Hoaks di Pemilihan Serentak, ASN Andal, Memilih Netral, dengan tagar yaitu
#MemilihUntukIndonesia dan #UnjukTintaTandaCinta
Bawaslu Provinsi Kalbar, Faisal Riza menyebutkan ada 6 aspek titik rawan pemilu pada tahun 2024 diantaranya adalah Politik SARA, Politik uang dan penyalahgunaan anggaran, Pelanggaran netralitas ASN, TNI/POLRI dan Kepala Desa, Data dan pemutakhiran data pemilih, Kerumitan pemungutan suara dan percepatan memperoleh hasil, dan terakhir adalah hoax atau berita bohong.
Pada sesi terakhir dilakukan diskusi bersama narasumber dan peserta terkait Pemilu Serentak Tahun 2024 dan seputar permasalahan yang akan dihadapi.