Mahasiswa Jerman Ajarkan Anak-anak di Pontianak Cara Menggosok Gigi dengan Benar

  • Bagikan
Mahasiswa Jerman Mengajarkan Cara Menggosok Gigi kepada Anak-anak dengan Cara yang Benar.Suaraindo.id/SUARAKALBAR.CO.ID/Ria Violetta]

Anak-anak di Panti Catur Dharma Yatim PEPABRI di Jalan Harapan Jaya, Kota Baru, Pontianak, mendapatkan pelajaran penting tentang cara menggosok gigi yang benar dari seorang dosen Universitas LEIPZIG Jerman dan seorang mahasiswa Jerman. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak mengenai teknik menggosok gigi yang benar, dengan harapan dapat menghindari masalah kesehatan gigi di masa depan.

Ketua Proyeksi Cemerlang, Esie, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengajarkan anak-anak cara yang tepat dalam menjaga kebersihan gigi mereka.

“Tujuan kami masih tetap sama bahwa kami mau mengajarkan menggosok gigi, membersihkan gigi, cara merawat gigi, dan memelihara gigi dengan ini kami mau mereka benar-benar memahami cara menggosok gigi yang benar supaya tidak ada lagi kesalahan dalam mengosok gigi, ” ungkapnya kepada suarakalbar, Senin (28/08/2023).

Di Indonesia, menemukan sikat gigi yang cocok untuk anak-anak dalam rentang usia 2-11 tahun cukup sulit, sementara di Jerman, hal tersebut lebih mudah dilakukan. Esie menegaskan bahwa perbandingan ini bukan untuk membandingkan kedua negara, melainkan hanya untuk menggambarkan perbedaan kondisi.

“Susah untuk mencari sikat gigi yang pas untuk umuran mereka berbeda dengan di Jerman, saya tidak membandingkan Indonesia dan Jerman ya, saya hanya memperjelaskan perbedaan saja, ” terangnya.

Banyak anak-anak di Indonesia cenderung hanya menggosok bagian depan gigi saja, tanpa mencapai bagian belakang gigi geraham. Hal ini dapat menyebabkan masalah pada gigi anak-anak, seperti penumpukan sisa makanan dan timbulnya lubang gigi. Esie menjelaskan bahwa kesalahan dalam cara menggosok gigi ini seringkali menjadi penyebab masalah kesehatan gigi pada anak-anak.

“Ternyata mereka menggosok gigi di depan saja gigi bagian belakang tidak kena itulah yang menyebabkan sisa makanan menumpuk sehingga mereka mempunyai banyak lubang pada gigi, ” katanya.

Tidak hanya itu, gigi yang mudah goyang juga dapat memengaruhi cara anak-anak mengunyah. Banyak dari mereka hanya menggunakan satu sisi gigi, baik itu gigi sebelah kanan atau sebelah kiri. Esie mengingatkan bahwa lebih baik jika anak-anak menggunakan gigi kiri dan kanan secara bergantian saat mengunyah.

Proyeksi Cemerlang memiliki program utama yang melibatkan pendidikan mengenai cara menggosok gigi dengan benar, memberikan bantuan pasta gigi, perawatan gigi, serta kesehatan umum seperti shampo, sabun mandi, dan sabun cuci tangan.

“Gigi yang mudah goyang itu dikarenakan faktor mengunyah, jadi ternyata banyak sekali adek-adek di sini yang mengunyah hanya menggunakan sebelah kiri atau kanan saja yang paling baik mereka harus mengunyah menggunakan gigi kiri dan kanan, ” terangnya.

Selain mengajarkan cara menggosok gigi, program ini juga melibatkan ajaran bahasa Inggris kepada anak-anak Yatim. Mahasiswa Jerman bernama Ardo terlibat dalam mengajar bahasa Inggris, dengan dukungan interpretasi dari Esie, yang juga merupakan dosen bahasa Indonesia di Universitas LEIPZIG Jerman. Ardo menyatakan kegembiraannya dalam mengajar bahasa Inggris kepada anak-anak dan melihat antusiasme mereka dalam mempelajari bahasa tersebut.

“Saya sangat senang sekali mengajarkan bahasa Inggris ke adek-adek karna ini pengalaman yang menarik dan juga melihat bahwa adek-adek menunjukan rasa ketertarikan dengan bahasa Inggris, ” ucapnya.

  • Bagikan