Suaraindo.id-Banjir melanda Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, merendam sebanyak 2.344 unit rumah sejak Jumat, 24 November 2023.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, Yunifar Purwanto, mengungkapkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan Sungai Pawan meluap, membanjiri delapan desa. Dampaknya, 7.637 jiwa terdampak, termasuk 37 unit fasilitas umum, dengan ketinggian air rata-rata mencapai sepinggang orang dewasa.
Desa yang terendam antara lain Desa Sandai, Muara Jekak, Petai Patah, Penjawaan, Randau Jungkal, Istana, Demit, dan Desa Alam Pakuan. Meskipun ketinggian air mulai surut, banjir juga merendam sejumlah ruas jalan, mengganggu akses transportasi. Beberapa desa saat ini hanya dapat diakses menggunakan perahu, dan beberapa jembatan gantung mengalami kerusakan.
“Desa yang terendam adalah Desa Sandai, Muara Jekak, Petai Patah, Penjawaan, Randau Jungkal, Istana, Demit dan Desa Alam Pakuan, tapi sekarang sudah mulai surut,” papar Yunifar, Senin (27/11/2023).
Yunifar menyampaikan bahwa selain di Sandai, beberapa desa di kecamatan lain juga dilaporkan mengalami banjir, termasuk di Kecamatan Sungai Laur, Hulu Sungai, Nanga Tayap, dan Kecamatan Tumbang Titi. Kondisi terparah terjadi di Sandai.
“Sekarang akses dari desa ke desa sudah menggunakan rakit. Kendala seperti jembatan gantung juga menjadi salah satu hambatan untuk dilalui,” ungkapnya.
Hingga saat ini, belum ada laporan warga yang mengungsi. BPBD Ketapang sedang dalam tahap penggalangan dan pengadaan bantuan untuk membantu warga yang terdampak banjir.