Suaraindo.id – Sesosok mayat di temukan mengambang di kanal Divisi III ,perkebunan PT.BPP(Bakrie Pasaman Plantations) Air Balam,Kecamatan Koto Balingka,Kabupaten Pasaman Barat pada Rabu 22/11/2023 sekitar pukul 08.00WIB.
Korban diketahui bernama Zahir(65) warga Kejorongan Sikabau dilaporkan hilang sejak Senin malam (20/11).
Korban yang mengendarai sepeda motor Honda Revo BA 5772 LO diduga terjatuh ke sungai bersama sepeda motornya saat melewati jembatan darurat yang terbuat dari gelondongan batang kelapa.
Mayat Korban kemudian tanpa sengaja terlihat oleh petani yang yang tengah melintas dilokasi dan melaporkan hal tersebut kepada warga Kejorongan Sikabau.
Disebutkan korban yang berprofesi sebagai pedagang berangkat dari Sikabau ke Ujung Gading pada Senin pagi( 20/11)untuk membeli barang dagangan.
Keluarga Korban yang merasa khawatir karena Korban tidak kunjung pulang ke rumah hingga hari Selasa(21/11) kemudian membuat pengumuman di Masjid Sikabau,meminta bantuan mencari korban.
Namun usaha warga mencari keberadaan korban tidak membuahkan hasil.Akhirnya korban di temukan mengambang di sungai pada keesokan harinya dalam keadaan tak bernyawa.
Seorang warga Sikabau yang di minta keterangan oleh media mengatakan korban berangkat dari rumah dalam kondisi sehat wal afiat.
“Sepeda motor korban mungkin oleng saat melewati jembatan ini Bang,”katanya sembari menunjuk ke arah jembatan darurat di atas sungai.
Dari pantauan media,kondisi jembatan memang terlihat mengkhawatirkan dan tidak memiliki pengaman sama sekali.
“Mohon pihak pemerintah memperhatikan apalagi jembatan ini kerap di lalui warga yang hendak berangkat ke Ujung Gading,”pintanya.
“Kita khawatir nanti ada korban lain,”katanya menambahkan.
Keterangan pihak berwajib
Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki membenarkan kejadian tersebut.Melalui Kapolsek Sungai Beremas AKP Efriadi dijelaskan identitas mayat lansia tersebut diketahui bernama Zahirudin (65) yang merupakan warga Jorong Sikabau, Nagari Ranah Koto Tinggi, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat.
“Berdasarkan keterangan dari saksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP), bahwa saksi melihat sesosok mayat tersebut mengambang diatas air dengan posisi tertelungkup masih menggunakan pakaian lengkap di aliran sungai kanal PT BPP Air Balam,” ungkap Kapolsek.
“Dari hasil pemeriksaan personel unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Pasaman Barat bersama petugas medis dari Pustu Jorong Sikabau banyak menemukan luka robek dan goresan, terutama pada bagian kening, telinga, lengan dan betis korban serta lidah korban juga tergigit, sedangkan untuk barang-barang milik korban seperti cincin, handphone, uang dan sepeda motor milik korban juga masih lengkap dan tidak ada yang hilang,” ujar Kapolsek.
Kepada pihak keluarga, Kepolisian Polres Pasaman Barat menyarankan agar dilakukan VER (Visum Et Repertum) bagian luar dan dalam serta autopsi terhadap jenazah korban, untuk mengetahui pasti penyebab kematian. Namun anak korban selaku pihak keluarga menolak dilakukan autopsi, pihak keluarga korban menganggap ini merupakan musibah dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Alasan lain tentang penolakan autopsi adalah karena pihak keluarga ingin segera memakamkan jenazah korban mengingat seluruh keluarga sudah berkumpul di rumah korban,” tutup Kapolsek.