Pemerintah Provinsi DIY Gusur PKL Teras Malioboro 2, Tindakan Dilakukan Tanpa Diskusi

  • Bagikan
Doa bersama PKL Teras Malioboro 2 sebagai upaya mengaduh nasib ke yang Maha Kuasa atas digantungnya nasib mereka oleh Pemda DIY dan menjadi moment membangkitkan kembali semangat perjuangan kawan-kawan PKL setelah direpresif oleh pihak keamanan saat aksi sebelumnya. SUARAINDO.ID/Wira

Suaraindo.id – Ratusan pedagang kaki lima (PKL) Teras Malioboro 2, menggelar aksi damai atas keprihatinan serta panjatkan doa bersama dengan menyalakan lilin, Minggu (14/7/2024) malam.

Dalam aspirasinya, para pedagang berharap rencana relokasi dilakukan secara transparan dan mensejahterakan para PKL. Amatan jurnalis di lokasi, terlihat ratusan pedagang menyalakan lilin di halaman Teras Malioboro 2, Jalan Malioboro , Yogyakarta.

Doa bersama para PKL tersebut juga merupakan refleksi dari aksi sebelumnya yang dinilai mendapat represif dari petugas.

Aktivis dari LBH Yogyakarta, yang turut mendampingi perjuangan para PKL menyampaikan agar Pemprov DIY dan DPRD DIY menampung aspirasi mereka.

“Pasca kejadian represi yang dialami PKL Malioboro oleh aparat keamanan pada Sabtu 13 Juli, serta belum ada jawaban dari Pemerintah DIY dan DPRD DIY terkait tuntutan dari PKL Malioboro.”

“Yakni adanya relokasi yang partisipatif dan transparan serta relokasi yang mensejahterakan. PKL Malioboro mengadakan doa bersama, sebagai bentuk kekecewaan kepada Pemprov DIY dan DPRD DIY, serta mengecam segala bentuk represi dan kekerasaan yang terjadi Sabtu lalu,” kata Rakha Ramadhan, SH.

Agenda ini menjadi bagian dari upaya desakan agar Pemprov DIY dan DPRD DIY, segera menindaklanjuti tuntutan dari PKL Malioboro.

“Bahwa yang diperlukan oleh PKL Malioboro ialah ruang dialog, pelibatan secara partisipatif dalam kebijakan relokasi guna memastikan hak-hak dari para PKL terpenuhi,” pungkasnya.

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan