Suaraundo.id – Mendekati proses pendaftaran Pilkada pada 27-29 Agustus 2024 mendatang, sejumlah nama bakal calon (Balon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta menguat di Kecamatan Gondokusuman.
Diantaranya, Balon Wali Kota Yogyakarta Muhammad Afnan Hadikusumo menempati posisi teratas dengan jumlah 21%, Singgih Raharjo sebesar 18%, Heroe Poerwadi 13%, Wawan Harmawan 9%. Sedangkan untuk bakal calon wakil walikota Yogyakarta, Arya Ariyanto dengan jumlah 8%, Fokki Ardiyanto dengan jumlah 4%, R. Krisma Eka Putra 3%. Sedangkan masyarakat yang tidak mengenal dan mengetahui balonnya dan pelaksanaan Pilkada 23%.
“Survey dilakukan sejak 18 Agustus hingga 23 Agustus, terhadap 100 masyarakat sebagai responden,” kata Koordinator Survey, Rifkhi, Sabtu (24/8/2024).
Sebelumnya, Kelompok Strategi Masyarakat melakukan survey dan polling terhadap para bakal calon Kepala Daerah di Yogyakarta.
Hingga saat ini, Kelompok Strategi Masyarakat telah merilis beberapa pilihan masyarakat dan harapannya, yang ditujukan kepada beberapa kandidat balon.
Kelompok Strategi Masyarkat menggelar survey terhadap Bakal Calon (Balon) KDH, dengan jumlah responden sebanyak 100 orang, di Kecamatan Jetis. Dengan hasil Muhammad Afnan Hadikusumo (21%), Heroe Poerwadi (16%), Antonius Fokki Ardiyanto (13%), Wawan Harmawan (10%), Tidak Mengetahui Pelaksanaan Pilkada / Calon dan Ragu-Ragu (40%).
Di Kecamatan Mergangsan, terdapat 100 orang sebagai responden, dengan hasil, Balon Walikota Heroe Poerwadi (33.33 %), Muhammad Afnan Hadikusumo (14.81 %), Fokki Ardiyanto (14.81 %), Budi Waljiman (11.11 %), Widi Praptomo (3.70 %). Sedangkan responden yang tidak mengetahui para calon atau pelaksanaan Pilkada dan ragu-ragu sebanyak (25.92 %).
Di kecamatan Mantrijeron, Afnan Hadikusumo (18.18 %), Heroe Poerwadi (13.63 %), Ariyanto (9.09 %), Singgih Raharjo (4.54 %), Fokki Ardiyanto (4.54 %), Budi Waljiman (4.54 %), Sinarbiyat (4.54%), R. Krisma Eka Putra (4.54%). Sebanyak 40.90 % warga yang tidak mengetahui pelaksanaan Pilkada dilaksanakan, dan 4.54 % warga yang ragu-ragu dengan pilihannya.
Di kecamatan Kotagede, terdapat 93 orang, yang mengikuti survey, dengan hasil ; Afnan Hadikusumo berada diposisi teratas 12.90 %, disusul Fokki Ardiyanto 8.60 %, dan Heroe Poerwadi 7.52 %, Ariyanto 4.30 %, Wawan Hermawan 3.22 % dan Hanum Salsabiela Rais 2.15 %. Sedangkan warga yang tidak mengetahui pelaksanaan Pilkada dan ragu-ragu memilih sebanyak 17.20 %.
Di kecamatan Kraton, terdapat 115 warga sebagai responden, berikut hasil survey yang dirangkum : untuk Balon Walikota Heroe Poerwadi (8.69 %), Muhammad Afnan Hadikusumo (20%), Fokki Ardiyanto (15.65%), Wawan Harmawan (6.08 %), Singgih Raharjo (11.30 %), Arya Ariyanto (13.04 %). Sedangkan responden yang tidak mengetahui para calon atau pelaksanaan Pilkada dan ragu-ragu sebanyak (23.47 %).
Di kecamatan Umbulharjo, dari 100 warga sebutkan pilihannya yakni, Muhammad Afnan Hadikusumo (24 %), Wawan Hermawan (20 %), Heroe Poerwadi (14 %), Arya Ariyanto (11 %), Singgih Raharjo (7 %), Fokki Ardiyanto (6 %) dan tidak mengetahui Pilkada serta belum mengenal Balon (18 %).
Dan kecamatan Ngampilan, dari 100 responden memilih Muhammad Afnan Hadikusumo (25%), Wawan Harmawan (11%), Heroe Poerwadi (17 %), Singgih Raharjo (19 %), dan tidak mengetahui Pilkada serta belum mengenal Balon (28%).
Di Pakualam, sebanyak 28 % hasil survey, warga atau responden yang belum mengetahui siapa calonnya, serta tidak mengetahui pelaksanaan Pilkada.
Bakal Calon Walikota dari PAN, Heroe Poerwadi menempati posisi paling banyak diminati atau dan dipilih, menjelang Pemilukada Nopember mendatang, yakni sebesar 27 %. Pada posisi kedua, dengan jumlah 23 % warga memilih Bakal Calon Walikota asal Partai Golkar dan PKS, Muhammad Afnan Hadikusumo. Sementara itu, posisi ketiga dengan jumlah 12 %, responden memilih Wawan Harmawan. Dan Politisi PDI Perjuangan, Antonius Fokki Ardiyanto sebesar 10 %.
Menurut Koordinator, Rifkhi, survey ini untuk parameter dan referensi bagi bakal calon, untuk semakin menguatkan para kandidat lebih kepada pengembangan elektabilitasnya.
Survey juga menggalang opini publik terkait harapan masyarakat kedepannya terhadap balon, dalam bentuk wawancara secara langsung.
“Kita langsung terjun ke masyarakat untuk wawancara dan mengumpulkan pollingnya. Sehingga real, dan bukan berdasarkan rekaan. Kita kumpulkan dalam bentuk video dari semua masyarakat yang memberikan tanggapan dan pilihannya siapa yang layak dipilih sebagai walikota Yogyakarta,” ujarnya.
Dengan melihat hasil survey kata Rifkhi, kandidat dapat menentukan skala prioritas kampanye sehingga dana yang ada, tidak dihabiskan untuk hal-hal yang tidak produktif.
“Tentu masing-masing calon itu ada dana kampanyenya, sehingga di daerah yang belum kuat, bisa dikuatkan lagi dengan metode sosialisasi dan kampanyenya,” tandasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS