Kemenkomdigi Gandeng Pemuka Agama untuk Literasi Digital di NTT

  • Bagikan
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid berfoto dengan perwakilan pemuka agama NTT usai berdiskusi tentang kolaborasi literasi digital generasi muda di Stasiun Bumi Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1) di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (30/10/2024). ANTARA

Suaraindo.id – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) meluncurkan inisiatif baru untuk menggandeng para pemuka agama, khususnya pendeta di Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam upaya meliterasi generasi muda mengenai penggunaan internet yang bijak. Langkah ini diambil dengan tujuan agar konektivitas digital yang ada dapat dimanfaatkan secara positif oleh masyarakat, terutama para jemaat.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan pentingnya peran strategis pemuka agama dalam berinteraksi dengan generasi muda. “Yang paling banyak bertemu dengan generasi muda selain orang tua adalah para tokoh agama. Oleh karena itu, kami berharap kepada para pendeta dan ibu-ibu yang hadir mewakili gereja-gereja dari berbagai gereja di NTT, untuk menyampaikan kepada jemaatnya bahwa internet harus digunakan untuk manfaat yang sebaik-baiknya,” ungkap Meutya saat acara tersebut, melansir dari ANTARA, Kamis (31/10/2024).

Literasi digital menjadi semakin penting mengingat banyaknya ancaman negatif di ruang digital, khususnya terkait dengan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) atau human trafficking. Data dari Pemerintah Provinsi NTT menunjukkan bahwa pada tahun 2023, terdapat 185 orang yang menjadi korban TPPO, terdiri dari 39 perempuan dan 146 laki-laki, termasuk 20 anak-anak.

Meutya juga menyoroti bahwa salah satu celah terjadinya TPPO adalah melalui penggunaan internet yang tidak dilengkapi dengan literasi yang memadai. “Banyak yang mencari tenaga kerja dengan cara tidak legal di internet, dan anak-anak kita sering tergoda tanpa mengetahui mana informasi yang benar dan mana yang hoaks. Hal ini sangat menyedihkan, karena dapat mengarah pada human trafficking,” jelasnya.

Untuk mendukung literasi digital, Kemenkomdigi berencana memberikan dukungan layanan konektivitas gratis di tempat-tempat ibadah, termasuk gereja-gereja di NTT. “Kami akan memprioritaskan tempat ibadah, dan kami minta tolong agar pemanfaatannya dikawal dengan baik. Prinsipnya, kami ingin memfasilitasi agar para pendeta dapat menjalankan tugas ini dengan baik,” tuturnya.

Dengan dukungan ini, diharapkan para pemuka agama dapat berperan aktif dalam membekali generasi muda dengan pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan internet secara positif dan aman, sehingga mereka dapat menghindari berbagai risiko yang ada di dunia maya. Melalui upaya kolaboratif ini, Kemenkomdigi berharap dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan bermanfaat bagi semua.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan