Suaraindo.id – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kunci kemakmuran masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah air hal itu sejalan dengan visi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu (SIAGA) yang memberi prioritas visi “SIAGA Air untuk NTT”.
Air merupakan barang yang sangat vital bagi kehidupan manusia.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo, saat meresmikan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Rabu (2/10/2024) pagi.
Bendungan ini dibangun sejak tahun 2017 lalu, dan menelan anggaran Rp2,7 triliun.
“Air merupakan barang yang sangat vital, yang kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi di NTT, air begitu sangat pentingnya, sangat vital,” ujar Presiden Jokowi pada awal sambutannya.
Presiden menjelaskan, dengan adanya air, masyarakat NTT bisa menanam padi, jagung, singkong, dan komoditas lainnya. Ketersediaan air juga menjadi kunci kemakmuran di provinsi ini sehingga pemerintah telah membangun empat bendungan besar di NTT dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
“Pemerintah dalam 10 tahun ini telah membangun empat bendungan di NTT, yaitu Rotiklot, Raknamo, Napun Gete, dan yang sekarang Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan,” ungkap Presiden.
Presiden Jokowi menyebutkan, dalam 10 tahun terakhir di NTT telah terbangun empat bendungan besar, yakni Rotiklot, Raknamo, Napun Gete dan Temef yang barusan diresmikannya.
Calon Gubernur NTT nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi menyatakan SIAGA siap mengoptimalkan semua potensi air permukaan, segera memanfaatkan empat bendungan yang sudah dibangun di era Jokowi untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan irigasi pertanian.
Membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan sistem irigasi pertanian di empat bendungan untuk melayani masyarakat di sekitar bendungan. Mengaplikasikan inovasi teknologi pompa hidram tenaga matahari yang sangat melimpah sehingga hemat biaya operasional.
“Kita siap membangun SPAM dan sistem irigasi di semua bendungan yang sudah dikerjakan Jokowi untuk melayani masyarakat,” ujar Simon Petrus Kamlasi via seluler, Rabu (2/10/2024).
Aksi SIAGA Air untuk NTT, kata Simon Petrus Kamlasi, menjadi prioritas dan sudah dikerjakan selama ini meskipun dalam skala kecil yang segera direplikasi menjadi lebih banyak dan luas menjangkau masyarakat terutama di sekitar bendungan.
Simon Petrus Kamlasi semasa aktif di TNI, sudah berbuat melalui program TNI Manunggal Air membangun 400 titik pompa hidram di seluruh NTT. Sebagai solusi menyediakan air bersih dan air irigasi pertanian.
Diketahui, NTT memiliki iklim tropis kering dengan musim kemarau yang panjang, sekitar 8 bulan per tahun. NTT memiliki sekitar 3 juta hektar lahan kering iklim kering. Lahan kering di NTT memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan lahan sawah. (*)