Program Rumah Pangan B2SA Fokus Atasi Stunting di 175 Desa dengan Anggaran Rp60 Juta per Lokasi

  • Bagikan
Ilustrasi pemberian makanan B2SA pada masyarakat pada program Rumah Pangan B2SA di Desa Aluh-Aluh Besar, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu. SUARAKALBAR.CO.ID/ANTARA

Suaraindo.id – Sebanyak 175 desa dengan tingkat kerawanan pangan dan angka stunting yang tinggi menjadi target utama program Rumah Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) yang digerakkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada tahun 2024. Langkah ini diambil untuk memperbaiki status gizi anak dan ibu hamil, serta menekan angka stunting di desa-desa tersebut.

Maya Syafrina, Koordinator Program B2SA Bapanas, menjelaskan bahwa program ini menyasar 155 desa di Indonesia yang memiliki tingkat kerawanan pangan tinggi serta prevalensi stunting yang tinggi. Lewat program ini, 40 anak usia dua tahun dan ibu hamil di setiap desa akan mendapatkan makanan B2SA dua hingga tiga kali seminggu selama empat bulan.

“Program ini diharapkan dapat meningkatkan status gizi anak, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, yang sangat krusial dalam mencegah stunting,” ujar Maya.

Selain pemberian makanan, masyarakat juga akan mendapatkan edukasi tentang pola konsumsi pangan yang beragam dan bergizi. Edukasi ini bertujuan untuk mengubah kebiasaan masyarakat dari pola pikir makan kenyang menjadi makan sehat. Hal ini dinilai penting, karena mayoritas kasus stunting diakibatkan oleh perilaku pemberian makanan yang kurang tepat.

“Kami memberikan edukasi serta materi untuk mengubah perilaku pola konsumsi, sehingga masyarakat paham pentingnya makanan bergizi,” tambahnya.

Program ini juga berfungsi sebagai intervensi gizi untuk anak yang mengalami stunting, gizi buruk, gizi kurang, serta ibu hamil dan menyusui di daerah rentan pangan. Setiap desa yang terpilih akan menerima dana sebesar Rp60 juta untuk menjalankan program Rumah Pangan B2SA.

Dengan program ini, diharapkan angka stunting dapat turun signifikan dan masyarakat di daerah rawan pangan dapat mencapai kesejahteraan gizi yang lebih baik.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan