Suaraindo.id – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, mengimbau para jurnalis untuk mengambil peran strategis dalam memerangi praktik judi online yang semakin marak. Ia menekankan bahwa liputan jurnalistik dapat menjadi alat ampuh untuk mengeksplorasi dampak sosial dan ekonomi dari judi online serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya dari praktik ilegal tersebut.
“Laporan jurnalistik punya berbagai nilai utama, yaitu nilai sebaran dan distribusi yang berbeda. Dengan prinsip-prinsip jurnalistik, karya yang dihasilkan dapat membangun tingkat kepercayaan tersendiri di masyarakat,” ungkap Meutya dalam keterangannya, seperti dilansir ANTARA.
Tantangan Besar: Dampak Sosial dan Ekonomi Judi Online
Meutya Hafid mengutip arahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait upaya pemberantasan judi online yang dianggap sebagai tantangan besar di tengah pembangunan infrastruktur digital yang merata di seluruh Indonesia. Judi online, menurutnya, memberi dampak yang sangat besar, baik dari sisi sosial maupun ekonomi.
“Fokus utama pemerintahan adalah membatasi dampak negatif judi online, yang memiliki konsekuensi sosial dan ekonomi yang serius. Ini adalah tantangan besar, terutama dalam upaya membangun infrastruktur digital yang merata hingga ke pelosok Indonesia,” jelasnya.
Kementerian Komunikasi dan Digital telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi akses dan konten judi online, namun Meutya menegaskan bahwa pemberantasan ini tidak bisa dilakukan sendirian oleh pemerintah. Kolaborasi lintas pemangku kepentingan, termasuk media dan jurnalis, sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Peran Vital Jurnalis dalam Edukasi dan Kampanye Anti Judi Online
Meutya mengapresiasi peran jurnalis dalam kampanye serta edukasi masyarakat mengenai judi online. Jurnalis, menurutnya, memainkan peran penting dalam membimbing masyarakat, meningkatkan pemahaman, serta membantu proses pembentukan kebijakan dan penegakan hukum terkait masalah ini.
“Terima kasih kepada teman-teman jurnalis yang sudah menghadirkan gerakan kampanye dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya judi online. Kami berharap kolaborasi ini terus berkembang,” ucap Meutya.
Anugerah Jurnalistik Komdigi (AJK): Apresiasi untuk Jurnalis yang Berkontribusi
Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi jurnalis dalam menyampaikan informasi dan edukasi terkait program prioritas Kementerian Komdigi, Anugerah Jurnalistik Komdigi (AJK) kembali diselenggarakan. AJK, yang merupakan ajang penghargaan tahunan, terbagi dalam lima kategori utama: Liputan Media Cetak, Liputan Media Online, Liputan Televisi, Liputan Radio, dan Foto Jurnalistik. Tahun ini, AJK mengangkat tema “Dampak dan Tantangan Judi Online di Era Digital”, yang semakin relevan mengingat pentingnya peran media dalam pemberantasan judi online.
Mendorong Kolaborasi untuk Solusi yang Lebih Efektif
Meutya Hafid menegaskan bahwa keberhasilan pemberantasan judi online tidak akan tercapai tanpa kerja sama yang solid dari seluruh pihak, termasuk media, pemerintah, dan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk terus mendorong edukasi publik dan penyebaran informasi yang bermanfaat dalam rangka menciptakan masyarakat yang lebih sadar dan terlindungi dari dampak buruk judi online.
Dengan dukungan jurnalis dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan Indonesia dapat menghadapi tantangan ini dan menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan aman bagi semua.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS