SuaraIndo.Id – Parkside’s Hotel Palembang digeruduk oleh sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Kota Palembang pada Rabu (5/2/2024).
Dalam aksi demontrasinya, para massa demo mendesak PJ Wali Kota dan DPRD Kota Palembang segera mengusut dugaan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mereka klaim terjadi akibat operasional hotel yang diduga melanggar regulasi.
Koordinator aksi, Syaid, menyebut Parkside’s Hotel Palembang patut diduga kuat beroperasi tanpa kepatuhan penuh terhadap aturan perizinan dan pajak daerah.
“Kami menuntut PJ Wali Kota segera mengusut tuntas dugaan kebocoran PAD akibat hotel ini. Jika benar ada pelanggaran, maka ini adalah perampokan uang rakyat! Pajak yang seharusnya untuk pembangunan justru diduga bocor karena lemahnya pengawasan,” tegasnya.
Pihaknya juga menyoroti dugaan pembiaran oleh OPD terkait, yang dinilai gagal menjalankan fungsi pengawasan.
“Kami menduga ada kelalaian atau bahkan kesengajaan dari OPD yang membiarkan pelanggaran ini terus terjadi. Pemkot harus segera mengevaluasi dan menindak pihak yang bertanggung jawab!” seru Syaid di hadapan massa aksi.
Bukan hanya itu, dalam orasinya, Syaid juga menekan Komisi II DPRD Kota Palembang untuk turun tangan dan memastikan transparansi operasional hotel.
“Kami tidak butuh janji kosong! Kami menuntut DPRD Kota Palembang segera turun ke lapangan dan membuka semua data terkait perizinan dan kontribusi pajak hotel ini,” lanjutnya
Menyikapi hal tersebut, General Manager Parkside’s Hotel Palembang, Isti Budiono,saat menerima para massa aksi menegaskan pihaknya memiliki legalitas lengkap dan berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palembang.
“Soal perizinan, semua sudah dikaji oleh konsultan yang ditunjuk instansi terkait. Jika ada yang meragukan, silakan tanyakan langsung ke instansi tersebut (Pemkot Palembang red). Dan secara Pendapat Asli Daerah (PAD) sudah turut,” tegas Isti.
Terkait isu parkir, ia menjelaskan bahwa pihak manajemen hotel telah menyediakan lahan tambahan yang jaraknya tidak jauh dari hotel. “Dan untuk masyarakat sekitar sudah tidak ada masalah dengan lingkungan tidak ada masalah.
Terkait pakir silahkan jalan ke belakang masjid jaraknya hanya 100 meter dari sini (hotel) sudah kita sewa untuk dijadikan lahan pakir,”tambahnya.
Isti menepis tudingan bahwa hotel ini berdiri tanpa izin. “Gedung semegah ini dan investasi miliaran rupiah tanpa izin? Itu mustahil,” pungkasnya.