Suaraindo.id – Slamet (74) warga Kecamatan Mergangsan, Yogyakarta, berharap mendapat bantuan dari pemerintah dan lembaga Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Yogyakarta.
Dirinya berkeinginan diusianya yang senja, memilih meninggalkan pekerjaan memulung dan berkeinginan punya angkringan untuk jual kopi.
“Ya kalau saja bisa diinginkan, saya memilih untuk berhenti bekerja memulung. Saya sehari-harinya memulung, dan nggak punya siapa-siapa buat bantu saya,” ujar Slamet, Jumat (14/3/2025).
Slamet mengakui, dirinya tidak punya keluarga siapapun, saat ini.
“Istri saya meninggalkan diri saya. Anak tidak ada mas. Saya nggak punya siapa-siapa,” sambungnya.
Ironisnya, untuk berteduh setiap hari, Slamet tidur menumpang di salah satu warung kaki lima, di Jalan Kolonel Sugiyono.
“Saya tidak punya rumah, nggak punya apa-apa. Ya saya tiap malam tidur disini, di warung punya orang. Karena, buat ngontrak atau kost, uang saya nggak cukup. Semua untuk makan sehari-hari, ” ungkapnya.
Dalam kesehariannya sebagai pemulung, Slamet hanya mendapat uang paling banyak sepuluh ribu rupiah.
“Ya dapat uang paling sepuluh ribu rupiah, dan alhamdulillah, saya ucapkan syukur kepada Tuhan. Itu cukup bagi saya,” paparnya.
Slamet berharap, dirinya meninggalkan pekerjaan sebagai pemulung mengingat usianya sudah cukup tua. Ditambah lagi, kondisi kesehatannya yang kurang menguntungkan.
“Kalau bisa saya inginnya jualan atau apalah mas, pekerjaan buat menyambung hidup. Semoga saya bisa dibantu,” pungkas Slamet.
Informasi yang dihimpun jurnalis, Slamet saat ini memiliki identitas kependudukan warga kota Yogyakarta. Dirinya, sudah menjadi warga Yogyakarta, sepuluh tahun terakhir.
Belum lama ini, Slamet mendapat perhatian dan pertolongan untuk mengurus BPJS nya dari relawan di salah satu lembaga sosial.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS