SUARAINDO.ID —- Ketua Kelompok Fraksi Komisi VII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana penambahan dermaga di lintasan penyeberangan Kayangan–Pototano.
Dukungan ini disampaikannya usai kunjungan kerja dan pertemuan langsung dengan General Manager ASDP Cabang Kayangan, KUPP Perhubungan Laut, dan sejumlah pemangku kepentingan transportasi di wilayah tersebut.
Menurut Bambang, saat ini hanya sekitar 30 persen dari total 28 armada kapal yang dapat beroperasi karena keterbatasan jumlah dermaga.
“Jika ada penambahan satu dermaga, kapasitas angkut bisa meningkat hingga 50 persen. Ini akan sangat efektif, terutama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan distribusi pangan dari Pulau Sumbawa,” ujarnya.
Bambang mengaku, wacana penambahan dermaga ini disampaikan langsung oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ke Komisi VII DPR RI, untuk mempercepat realisasi pembangunan dermaga tambahan guna memperlancar mobilitas logistik dan penumpang dari Sumbawa ke Lombok dan sebaliknya, serta menuju Pulau Jawa.
Bambang juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, ASDP, dan kementerian terkait dalam merancang pembangunan dermaga agar tidak mengganggu kelancaran transportasi yang ada.
Menurutnya, penyertaan modal negara (PMN) bisa menjadi solusi pembiayaan pembangunan dermaga yang bersifat strategis dan mendesak.
Infrastruktur kepelabuhanan tidak seharusnya dikelola untuk mencari keuntungan besar, melainkan untuk pelayanan publik.
“Jika terlambat mengantisipasi lonjakan kebutuhan logistik dan penumpang, yang dirugikan adalah masyarakat,” kata Bambang kepada wartawan saat dikonfirmasi disela sela kunjungannya di Pelabuhan Kayangan Kabupaten Lombok Timur, Sabtu 3 Mei 2025.
Sementara terkait isu pembangunan jembatan di Selat Alas, Bambang menolak dengan tegas.
Menurutnya, Selat Alas merupakan bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan sangat berisiko secara keselamatan pelayaran.
“Sangat tidak mungkin dibangun jembatan di jalur internasional seperti itu,” tegasnya.
Sebagai negara maritim, lanjutnya, transportasi laut tetap menjadi pilihan utama yang lebih terjangkau dan efisien dibandingkan jalur darat atau udara.
Sementara itu, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kayangan Kabupaten Lombok Timur Heru Wahyono mengatakan, rencana penataan ulang operasional kapal menyusul rencana penambahan dermaga di Pelabuhan Kayangan akan dilakukan untuk berkeadilan.
Saat ini, ASDP Cabang Kayangan memiliki total 28 armada. Namun, hanya 10 kapal atau sekitar 30 persen yang beroperasi secara aktif.
Banyaknya kapal yang tidak beroperasi disebut sebagai salah satu alasan perlunya ada tambahan dermaga, agar penataan ulang sistem operasional kapal bisa disesuaikan.
“Sekarang dua, nanti ketika ada penambahan jadi tiga dermaga,” ujar Heru.
Dengan adanya tambahan dermaga tersebut, ASDP akan menambah jumlah kapal yang dioperasikan.
Heru optimistis langkah itu akan meningkatkan kapasitas angkut hingga 50 persen dari kondisi saat ini.
Lebih lanjut, Heru mengatakan bahwa setiap pembangunan fasilitas baru, termasuk dermaga, akan melalui kajian mendalam.
Pihaknya kini tengah menyusun studi kelayakan (Feasibility Study/FS) sebagai dasar pengembangan.
“Tentu akan ada FS yang saa ini kita lagi buat kaitannya dengan FS-nya,” Papar Heru pada wartawan.
Ia menambahkan, pertumbuhan sektor transportasi penyeberangan di Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan tren yang sangat positif.
Dari tahun 2023 ke 2024, terjadi peningkatan signifikan dalam mobilitas penumpang dan kendaraan.
“Kalau kita lihat, pertumbuhan memang luar biasa, terutama di penyeberangan,” pungkas Heru.