Suaraindo.id – Bupati Kerinci, Monadi, menerima kunjungan silaturahmi dan koordinasi dari Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Haidir, beserta jajaran pada Jumat (9/5/2025). Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Bupati di Bukit Tengah, Siulak, ini membahas rencana pembangunan ruas jalan strategis yang menghubungkan Pungut Mudik menuju Sungai Kuning.
Ruas jalan sepanjang 26 kilometer ini dirancang untuk memperkuat konektivitas antarwilayah, dengan sekitar 2,61 kilometer di antaranya melintasi kawasan konservasi TNKS. Untuk itu, koordinasi intensif antara pemerintah daerah dan pihak taman nasional dinilai penting agar proyek berjalan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Monadi didampingi oleh pejabat dari Dinas PUPR Kerinci, KPHP, dan sejumlah instansi terkait lainnya. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan keseriusan Pemkab dalam mengkaji pembangunan secara menyeluruh, baik dari sisi teknis maupun ekologis.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif koordinasi dari pihak TNKS. Pembangunan akses jalan sangat penting, namun tetap harus dilakukan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan, apalagi sebagian ruasnya masuk kawasan taman nasional,” ujar Monadi.
Tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, Monadi juga menggagas kerja sama jangka panjang dengan TNKS dalam pengelolaan potensi wisata alam yang ada di dalam kawasan taman nasional. Menurutnya, keindahan alam Kerinci yang masuk wilayah TNKS bisa menjadi daya tarik wisata yang besar jika dikelola secara sinergis.
“Harapan kami, kerja sama ini bukan hanya soal pembangunan jalan, tapi juga mencakup pengembangan wisata alam berbasis konservasi demi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Besar TNKS, Haidir, menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan jalan dengan catatan bahwa prosesnya dilakukan sesuai dengan regulasi dan prinsip konservasi.
“Pembangunan di kawasan TNKS harus melalui mekanisme resmi. Kami siap mendukung usulan ini dan akan melakukan penyesuaian zonasi dari zona rehabilitasi menjadi zona khusus, agar tidak menabrak aturan dan tetap menjaga keseimbangan ekosistem,” jelas Haidir.
Ia juga mengapresiasi keterbukaan Bupati dan jajarannya dalam menjalin komunikasi konstruktif. “Kami menyambut baik semangat kolaborasi ini. Koordinasi yang baik seperti ini menjadi dasar penting dalam membangun kawasan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Bupati Monadi menyampaikan rencana sosialisasi kepada masyarakat bersama pihak KPHP. Sosialisasi ini bertujuan membangun pemahaman masyarakat tentang pembangunan jalan di wilayah hutan serta pentingnya menjaga lingkungan.
“Kami ingin masyarakat juga ikut ambil bagian menjaga kelestarian hutan. Ini bukan hanya soal pembangunan, tapi tentang warisan lingkungan untuk generasi mendatang,” pungkas Monadi.
Pertemuan ditutup dengan komitmen bersama antara Pemkab Kerinci dan Balai Besar TNKS untuk terus menjaga komunikasi, transparansi, dan prinsip kehati-hatian dalam setiap langkah pembangunan yang bersinggungan dengan kawasan konservasi.