Suaraindo.id – Gubernur Kalimantan Barat, H. Ria Norsan, mengajak seluruh alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk kembali menyatukan semangat pengabdian dalam membangun Kalbar yang lebih maju, beradab, dan mandiri. Ajakan tersebut disampaikan saat menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah Korps Alumni HMI (KAHMI) Kalimantan Barat periode 2025–2030, yang berlangsung di Pendopo Gubernur Kalbar, Sabtu malam (26/7/2025).\
“Perubahan tidak cukup hanya dengan slogan, tapi harus dibuktikan melalui aksi nyata, kerja kolektif, dan ide-ide progresif,” tegas Gubernur Norsan dalam sambutannya yang penuh semangat dan nostalgia.
Dalam suasana penuh keakraban, Gubernur Ria Norsan turut mengenang masa-masa awal dirinya sebagai kader HMI yang penuh kesederhanaan namun sarat makna perjuangan. Ia mengaku, setiap mendengar lagu-lagu perjuangan HMI, dirinya kerap meneteskan air mata.
“Itu mengingatkan bagaimana kami dulu berjuang dengan penuh keterbatasan, tapi juga penuh keyakinan,” ungkapnya haru.
Pelantikan tersebut juga dihadiri Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Dr. M. Rifqinizamy Karsayuda, yang menyampaikan orasi inspiratif tentang pentingnya menjaga keberlanjutan kaderisasi di tubuh HMI.
“Tidak akan pernah ada alumni jika HMI-nya mati. Kita harus menjaga mata air pengkaderan itu tetap mengalir,” ujarnya tegas.
Rifqi juga menyoroti kelemahan KAHMI dalam aspek kewirausahaan dan ekonomi. Menurutnya, banyak alumni HMI yang memiliki gelar akademik tinggi, namun minim wirausahawan yang mampu mandiri secara ekonomi. Ia pun mencontohkan Gubernur Ria Norsan sebagai figur kader HMI yang berhasil membangun kekuatan ekonomi dan politik secara bersamaan.
“Kalau mau jadi pemimpin yang kuat, mulailah dari kemandirian ekonomi,” imbuh Rifqi.
Ia mengajak KAHMI Kalbar tampil sebagai organisasi yang inklusif, intelektual, dan beradab, serta menjauhi gaya aksi yang konfrontatif dalam menyampaikan aspirasi.
Ketua Umum KAHMI Kalbar terpilih, H. Harisson, dalam pidato perdananya menyampaikan komitmen kuat untuk membawa KAHMI Kalbar menuju peran yang lebih strategis dan berdampak nyata bagi masyarakat dan bangsa.
“Hari ini adalah awal dari sebuah tanggung jawab intelektual dan moral. Sebuah amanah besar untuk membawa KAHMI Kalbar agar lebih berdaya, lebih strategis, dan lebih berdampak,” ujar Harisson.
Ia menegaskan bahwa KAHMI bukan sekadar wadah alumni, melainkan rumah besar para intelektual Muslim Indonesia, yang harus ikut mengawal isu-isu strategis seperti ketahanan pangan, kemandirian energi, pendidikan, dan reformasi politik berkeadaban.
Harisson juga menekankan pentingnya konsolidasi intelektual dan pemberdayaan ekonomi kader, serta penguatan peran KAHMI di bidang kesehatan, lingkungan, dan pendidikan.
“Esensi intelektual yang membumi harus menjadi roh gerakan KAHMI di Kalbar. Kita tidak boleh terjebak dalam wacana tanpa aksi,” tegasnya.
Pelantikan Pengurus Wilayah KAHMI Kalbar ini tidak hanya menjadi momentum konsolidasi organisasi, tetapi juga penegasan arah perjuangan alumni HMI di Kalimantan Barat — berkolaborasi membangun peradaban, memperkuat ekonomi umat, dan menjaga semangat keislaman yang progresif.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS