Suaraindo.id – Berawal dari jalanan Kota Pontianak, bisnis kopi keliling KopiRacer kini melebarkan sayapnya ke luar Kalimantan Barat. Tak hanya menjajakan kopi dengan harga terjangkau, KopiRacer juga membawa konsep unik yang menyatukan rasa lokal, mobilitas tinggi, dan semangat ekonomi kerakyatan. Kini, ekspansi pertamanya resmi hadir di Kota Bengkulu.
Owner KopiRacer, Een, mengungkapkan bahwa ekspansi ini terwujud berkat kesamaan selera dan terbukanya peluang kerja sama dari mitra lokal di Bengkulu.
“Mereka (pengelola di Bengkulu) sudah cocok dengan rasa kopinya KopiRacer. Mereka ingin bekerja sama, dan kita pun sudah sepakat untuk menjalin kemitraan,” ujar Een saat ditemui, Jumat (4/7/2025).
Meski beroperasi di dua daerah berbeda, KopiRacer tetap menjaga identitas rasa dengan mengadaptasi biji kopi lokal, namun tetap menggunakan resep, bahan, dan takaran yang sama.
“Kalau di Bengkulu, mereka pakai jenis kopi dari sana. Kita tetap pegang resep dan bahan lainnya. Jadi meskipun ada perbedaan dari jenis kopinya, rasa khas KopiRacer tetap terasa,” jelas Een.
Menurutnya, fleksibilitas ini penting agar produk bisa diterima di pasar lokal tanpa mengorbankan karakter dasar racikan KopiRacer.“Kita bebaskan mereka pakai biji kopi yang familiar di sana, tapi bahan lain seperti susu, gula, dan takaran tetap kita sesuaikan dengan standar kit
a,” tambahnya.
Lebih dari sekadar penyedia minuman, KopiRacer membawa misi sosial. Een menyebut bahwa konsep bisnis ini dibangun sebagai bagian dari solusi ekonomi, terutama bagi masyarakat yang terdampak keterbatasan pekerjaan di sektor formal.
“Kita memang menyasar pelaku usaha dari kalangan menengah ke bawah, UMKM dan sektor informal. Tujuannya untuk menciptakan aktivitas harian dan penghasilan, meskipun tidak setara dengan pekerjaan formal, tapi cukup untuk menopang kebutuhan keluarga,” terang Een.
Saat ini, KopiRacer memiliki delapan rider aktif, tujuh di Kalbar dan satu di Bengkulu. Performa penjualan sangat bergantung pada lokasi dan kondisi pasar.
Menariknya, performa KopiRacer di Bengkulu justru mencatat angka penjualan harian yang lebih tinggi dibandingkan di Pontianak. Menurut Een, hal ini karena minimnya kompetitor di segmen kopi keliling.
“Di Bengkulu, pemain kopi keliling masih bisa dihitung jari, mungkin di bawah 10. Jadi kita punya peluang lebih besar. Saat ini bisa tembus sekitar 100 cup per hari, itu angka yang cukup menggembirakan,” ujarnya.
KopiRacer tetap menjaga harga yang ramah di kantong untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Berikut daftar harga KopiRacer:
Reguler: Rp10.000 – Rp12.000
Large: Rp14.000 – Rp17.000
Literan non-kopi (matcha, coklat, thai tea): Rp55.000
Literan kopi: Rp60.000 – Rp75.000
Semua menu disiapkan dalam kondisi ready stock, sehingga pelanggan bisa langsung memesan tanpa harus menunggu lama.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS