Asrul: 461 Suara Menangkan Agus Suparmanto, Kubu Mardiono Hanya 6 DPW

  • Bagikan
Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Sumatera Selatan Muhammad Asrul Indrawan (SuaraIndo.id/Dok Ist)

SuaraIndo.id – Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Sumatera Selatan sekaligus Ketua Tim Pemenangan H. Agus Suparmanto di wilayah Sumatera Selatan, Muhammad Asrul Indrawan, mengingatkan publik agar tidak terkecoh dengan klaim sepihak kubu mantan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), H. Mardiono.

Menurut Asrul, muktamar yang digelar hingga pukul 01.00 dini hari, 28 September 2025, sudah menutup semua ruang perdebatan.

“H. Agus Suparmanto terpilih secara aklamasi. Itu fakta sejarah partai, bukan mimpi. Jadi kalau ada yang masih mengklaim, itu murni nafsu mempertahankan kursi,” tegas Asrul, Minggu (28/9/2025).

Ia menegaskan, jumlah suara peserta muktamar berbicara lantang: 461 suara sah dari 27 DPW dan suara perimbangan menyatu di belakang Agus Suparmanto.

“Di kubu Mardiono? Hanya enam DPW. Itu realitas, bukan rekayasa. Jadi berhentilah berhalusinasi. Ini bukan lagi soal kalah-menang, tapi soal siapa yang punya jiwa besar dan siapa yang rakus kekuasaan,” katanya keras.

Asrul juga menyampaikan penghormatan tinggi kepada jajaran senior partai dan para ulama yang telah turun langsung memperjuangkan kemenangan H. Agus Suparmanto.

“Kami salut dan hormat setinggi-tingginya kepada Gus Romi dan para kiai yang bekerja siang malam merebut hati DPW dan DPC se-Indonesia. Semua senior partai turun gunung, menyatukan kekuatan demi kebangkitan PPP,” ungkapnya.

Lebih jauh, Asrul menegaskan arah baru PPP semakin jelas dengan penunjukan Gus Taj Yasin, putra ulama besar KH. Maimoen Zubair, sebagai Sekretaris Jenderal.

“PPP kembali ke khittah. Gus Taj Yasin jadi simbol kebangkitan. Sementara lawan? Hanya sibuk dengan klaim kosong,” serangnya.

Dengan nada menohok, Asrul menegaskan dalam waktu paling lama dua minggu ke depan, setelah SK Kemenkumham resmi keluar, semua kebohongan akan terkuak.

“Kita lihat saja nanti, begitu SK terbit, akan jelas siapa yang jadi raja dan siapa yang tinggal jadi kera. Semua struktur akan dievaluasi habis-habisan. Tidak ada ruang bagi barisan yang masih terjebak dalam ilusi kekuasaan lama,” pungkas Asrul.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan