BPKP Kalbar Tekankan Pentingnya Budaya Risiko di Lingkungan BPOM

  • Bagikan
Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Barat, Rudy M.SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Barat, Rudy M. Harahap, menekankan pentingnya penerapan budaya sadar risiko di lingkungan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) guna memperkuat tata kelola pengawasan obat dan makanan.

“Budaya sadar risiko penting untuk kita tanamkan, bukan hanya dalam level kebijakan, tetapi juga dalam praktik sehari-hari,” ujar Rudy saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Risiko Balai Besar POM (BBPOM) di Pontianak, Senin (8/9/2025).

Menurut Rudy, kesadaran terhadap risiko akan membantu BPOM dalam mengantisipasi, mencegah, dan mengurangi potensi masalah sejak dini. Pengawasan obat dan makanan, lanjutnya, merupakan rantai yang berkesinambungan mulai dari produksi, perizinan, distribusi, hingga pascaproduksi.

“Jika salah satu mata rantai ini lemah, maka risiko terhadap kesehatan masyarakat akan meningkat. Karena itu manajemen risiko harus berjalan konsisten dan terintegrasi,” tegasnya.

Rudy menekankan bahwa penerapan budaya risiko bukan untuk menambah beban organisasi, melainkan memperkuat sistem pengendalian internal. Dengan begitu, koordinasi antarunit dapat ditingkatkan dan setiap lini memiliki peran penting dalam melindungi masyarakat dari produk yang berbahaya.

Ia juga mengingatkan adanya berbagai risiko yang harus diantisipasi BPOM, mulai dari potensi tumpang tindih kewenangan, penyuapan, tekanan dari pelaku pelanggaran, hingga perlunya koordinasi lintas lembaga.

“Manajemen risiko di BPOM tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus bersinergi dengan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Satpol PP, Kepolisian, Kejaksaan, hingga Badan Standardisasi Nasional,” jelas Rudy.

Dengan penerapan budaya risiko yang kuat, Rudy meyakini pengawasan obat dan makanan dapat semakin efektif, transparan, dan mampu menjaga kepercayaan publik.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan