Kasus DBD di Singkawang Tembus 111 Hingga Agustus, Tertinggi di Kalbar

  • Bagikan
Ilustrasi – DBD.SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang mencatat sebanyak 111 kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga akhir Agustus 2025. Angka tersebut menjadikan Singkawang sebagai daerah dengan kasus DBD tertinggi di Kalimantan Barat.

“Kasus DBD tahun ini memang cukup tinggi. Data hingga Agustus 2025 menunjukkan ada sebanyak 111 kasus,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Singkawang, Hendry Aprianto, Minggu (21/9/2025).

Meski jumlahnya meningkat, Hendry memastikan seluruh pasien telah mendapatkan penanganan di rumah sakit setempat. Ia menegaskan, hingga saat ini belum ada laporan kasus kematian akibat DBD, sehingga status Kejadian Luar Biasa (KLB) tidak ditetapkan.

Menurutnya, tingginya kasus DBD dipengaruhi sejumlah faktor, di antaranya cuaca panas serta menurunnya debit air yang membuat masyarakat banyak menampung air. Kondisi ini berpotensi menjadi sarang berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.

“Nyamuk betina Aedes ini bisa bertelur hingga ratusan dan mampu bertahan di musim panas. Pola inilah yang meningkatkan risiko penularan DBD,” jelas Hendry.

Sebagai langkah antisipasi, Dinkes Singkawang memastikan ketersediaan bubuk abate di seluruh puskesmas.

“Masyarakat bisa mengambil abate secara gratis di puskesmas terdekat. Ini langkah pencegahan agar penampungan air tidak menjadi sarang nyamuk,” tambahnya.

Secara keseluruhan, Kalimantan Barat mencatat 740 kasus DBD dengan 2 kasus kematian yang terjadi di Kabupaten Ketapang dan Mempawah. Dari jumlah tersebut, Singkawang menjadi daerah dengan jumlah kasus terbanyak meski tanpa korban jiwa.

“Singkawang masih menjadi wilayah dengan tingkat kewaspadaan tertinggi karena jumlah kasusnya melampaui daerah lain seperti Ketapang dengan 85 kasus, Bengkayang 83 kasus, dan Kubu Raya 70 kasus,” ungkap Hendry.

Dinkes mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan pola hidup sehat, dan aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) agar kasus DBD tidak semakin meluas.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan