Suaraindo.id – Launching Sekolah Rakyat Terintegrasi 52 Ketapang resmi digelar di Jalan HOS Cokroaminoto, kompleks Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Selasa (30/9/2025). Kabupaten Ketapang menjadi daerah kedua di Kalimantan Barat yang dipilih pemerintah pusat sebagai lokasi perintis sekolah rakyat berbasis asrama.
Kehadiran sekolah ini disambut sebagai momentum bersejarah, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Bupati Ketapang menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi kepada Presiden RI dan Kementerian Sosial atas kepercayaan yang diberikan.
“Ini sebuah kehormatan besar. Semoga sekolah rakyat ini benar-benar kita manfaatkan untuk meningkatkan kualitas manusia Ketapang,” ucapnya.
Tantangan Pendidikan di Ketapang
Dalam sambutannya, Bupati mengungkapkan bahwa meski angka harapan hidup masyarakat sudah mencapai 71 tahun, sektor pendidikan masih menghadapi tantangan berat. Rata-rata lama sekolah masyarakat Ketapang baru 7 tahun atau setara tamat SD ditambah satu tahun.
“Angka putus sekolah masih tinggi, distribusi guru belum merata, sarana prasarana banyak yang rusak. Ini tantangan terbesar kita,” tegasnya.
Ia juga menyoroti ketimpangan distribusi guru. Banyak sekolah di pedalaman hanya memiliki satu-dua guru, sementara di kota terjadi penumpukan. Kondisi fasilitas yang minim juga membuat guru enggan bertahan di daerah.
“Ke depan pemerintah daerah akan membangun rumah guru dan meningkatkan fasilitas agar guru betah di pedalaman,” ujarnya.
Peran Sekolah Rakyat
Sekolah rakyat di Ketapang hadir sebagai solusi strategis. Anak-anak dari keluarga tidak mampu akan diasramakan, mendapat makan tiga kali sehari, serta pengasuhan layak seperti di sekolah unggulan.
Namun, Bupati menekankan pentingnya peran camat dan kepala desa dalam menyosialisasikan program agar tidak ada anak yang tertinggal informasi.
Untuk tahun ajaran perdana, kuota tersedia 70–100 siswa. Tahun depan jumlahnya ditingkatkan dengan pembangunan sekolah permanen di Kecamatan Tayap di atas lahan 7 hektare.
Program Pendukung
Selain sekolah rakyat, Pemkab Ketapang juga menggulirkan program seragam, buku, hingga perlengkapan gratis bagi siswa SD dan SMP. Tahun depan bantuan akan diperluas dengan tas dan sepatu gratis.
“Tidak boleh ada lagi anak putus sekolah karena faktor biaya. Pendidikan adalah hak dasar, dan kalau ada anak tidak sekolah, itu dosa sosial,” tegasnya.
SDM Jadi Prioritas
Bupati menegaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) adalah prioritas utama. Ia mencontohkan Singapura yang maju berkat SDM unggul meski tanpa kekayaan alam.
“Ini yang harus kita perjuangkan: manusia sehat, cerdas, dan berdaya saing. Kehadiran sekolah rakyat adalah langkah awal perubahan besar bagi generasi Ketapang,” tutupnya.