DP3AKB Lombok Timur Tekankan Pentingnya Data Akurat untuk Optimalkan Program MBG

  • Bagikan

SUARAINDO.ID —— Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur Muhammad Hasbi Santoso menegaskan, pentingnya data yang akurat dan terbarukan sebagai dasar dalam perencanaan serta optimalisasi berbagai program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

‎Hasbi Santoso mengatakan, diseminasi Data SIGA dan Data Pemutakhiran PK25 serta Penyusunan Data Basis Perencanaan Program dan Anggaran Tahun 2025 perlu disediakan dengan baik.

‎Data tersebut adalah bahan baku pokok yang harus tervalidasi dan terupdate, sehingga apa yang kita rencanakan itu bisa optimal.

‎Menurutnya, DP3AKB secara rutin memperbarui data sekali dalam setahun.

‎Untuk tahun 2025, pihaknya mulai melakukan persiapan dengan melibatkan para Petugas Lapangan Bidang Keluarga Berencana (PLBK) dari seluruh kecamatan di Lombok Timur.

‎Hasbi menjelaskan, salah satu fokus utama DP3AKB adalah penurunan angka stunting dan peningkatan kualitas keluarga melalui program keluarga berencana (KB).

‎Program tersebut juga menjadi bagian dari prioritas nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

‎”Program penurunan stunting ini merupakan program pilar dan program unggulan Presiden Prabowo,” kata Hasbi.

‎Salah satu upaya yang ditempuh adalah melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar kelompok 3B, yakni ibu hamil, balita non-PAUD, dan ibu menyusui.

‎Program ini menjadi bentuk intervensi langsung terhadap permasalahan stunting di daerah.

‎Program MBG akan diperluas, nantinya seiring bertambahnya jumlah sasaran terutama di 3B ini.

‎Nanti akan ada penambahan jumlah dapur, begitu juga dengan peningkatan kualitas menu pada MBG.

‎Hasbi mengakui bahwa pelaksanaan program MBG di Lombok Timur saat ini belum sepenuhnya optimal, karena belum seluruh sasaran menerima manfaat program tersebut.

‎Hasbi optimistis, pada tahun 2026, pelaksanaan MBG akan berjalan lebih maksimal melalui kerja sama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga).

‎“Pemerintah pusat sudah tidak memberikan batasan persentase lagi. Artinya, seluruh sasaran 3B di setiap dapur MBG berapapun jumlahnya akan tetap dilayani,” tegas Hasbi, Rabu 12 Nopember 2025.

‎Dengan dukungan data yang akurat dan kolaborasi lintas lembaga, DP3AKB Lombok Timur berharap pelaksanaan program tahun 2025 dapat berjalan lebih efektif dan berdampak langsung bagi kesejahteraan keluarga di daerah.

Penulis: nanangEditor: Redaksi
  • Bagikan