Universitas Muhammadiyah Bulukumba Adakan Kuliah Tamu Internasional: Dosen dari Gaza Berbagi Pengalaman

  • Bagikan
Universitas Muhammadiyah Bulukumba Adakan Kuliah Tamu Internasional, Dosen dari Gaza Berbagi Pengalaman. SUARAINDO.ID/ist

Suaraindo.id – Universitas Muhammadiyah (UM) Bulukumba menyelenggarakan acara bergengsi bertajuk International Guest Lecturer on Economics, Informatics, and Politics dengan menghadirkan dosen tamu dari dua universitas ternama di Palestina.

Kegiatan yang digelar oleh Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama (KUIK) UM Bulukumba ini berkolaborasi dengan Lembaga Pengembangan Bahasa, Urusan Internasional dan Kerjasama (LPBKUI) Unismuh Makassar, berlangsung di Meeting Room UM Bulukumba pada Sabtu (03/08/2024).

Dosen tamu yang diundang adalah Nidal A.I. Abusweireh dari Islamic University of Gaza dan Ibrahim Ridwan Ramadhan dari Al-Quds-Open University – Palestina. Keduanya berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait kondisi terkini di Palestina dalam bidang ekonomi, informatika, dan politik.

Dalam sambutannya, Kepala KUIK Emirati, S.Pd., M.Pd. mengucapkan terima kasih kepada para dosen tamu serta seluruh peserta yang hadir. Emirati juga menyerukan agar semua pihak mengutuk tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.

“Terima kasih kepada Mr. Nidal dan Mr. Ibrahim selaku dosen tamu, kepala LPBKUI Unismuh Makassar, dosen UM Bulukumba, dan mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kehadiran dosen dari Palestina di kampus ini semakin menguatkan komitmen kami untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak semua tindakan Israel yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan,” ucap Emirati.

Ibrahim Ridwan Ramadhan dalam pemaparannya menjelaskan bagaimana kondisi negaranya yang terus-menerus berada dalam tekanan akibat agresi Israel. Ia menceritakan dampak buruk yang dirasakan oleh rakyat Palestina di berbagai sektor.

“Keadaan negara kami benar-benar memilukan sejak terjadinya perang. Kami sangat membutuhkan kerjasama dan dukungan Indonesia, terutama dari perguruan tinggi, untuk mendukung dan mendoakan kemerdekaan Palestina,” ungkap Ibrahim.

Lebih lanjut, Ibrahim menekankan pentingnya meningkatkan kualitas perdamaian melalui pendidikan. “Melalui kegiatan ini, kami berharap referensi pendidikan di kampus ini bertambah, guna meningkatkan kualitas perdamaian masyarakat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tambahnya.

Nidal A.I. Abusweireh juga menyoroti pentingnya keamanan dalam mendukung pembangunan ekonomi. Ia membandingkan situasi di Indonesia dengan Gaza yang dilanda konflik berkepanjangan.

“Indonesia bisa berkembang karena kurangnya konflik, sehingga masyarakat merasa aman untuk menjalankan usaha dan membangun relasi. Berbeda dengan Gaza yang mengalami krisis akibat perang, menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, politik, dan informasi,” jelas Nidal.

Andi Fatwa, salah satu mahasiswa UM Bulukumba, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat menarik karena memberikan informasi langsung terkait konflik Palestina-Israel. Ia juga mengajukan pertanyaan tentang warga Palestina yang harus meninggalkan tanah mereka.

“Tidak elok rasanya ketika kita mengusir pemilik rumah, sedangkan yang ingin berkuasa hanyalah tamu. Politik bisa mengubah banyak hal,” tuturnya.

Setelah dua jam diskusi dan tanya jawab, acara ditutup dengan doa bersama. Semua peserta berharap agar saudara-saudara di Gaza segera mendapatkan hak mereka, konflik segera usai, dan Palestina mendapatkan dukungan dari negara-negara di dunia untuk meraih kemerdekaan sejati.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan