Presiden GANN Raden Ayu Dewi Gumay Desak Tindak Tegas Oknum Aparat yang Terlibat Narkotika

  • Bagikan
Presiden Gebrakan Anti Narkotika Nusantara (GANN), Raden Ayu Dewi Gumay (SuaraIndo.Id/Dok Ist)

SuaraIndo.Id – Presiden Gebrakan Anti Narkotika Nusantara (GANN), Raden Ayu Dewi Gumay atau akrab disapa Degum ini mendesak tindakan tegas terhadap adanya dugaan keterlibatan oknum aparat dalam jaringan peredaran narkotika.

Menurut Degum, keterlibatan aparat penegak hukum mencoreng institusi negara yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberantas narkoba.

“Keterlibatan aparat penegak hukum dalam peredaran narkoba adalah tindakan tidak terpuji, tapi seharusnya mereka melindungi generasi bangsa dari barang haram,

bukan justru menghancurkan masa depan mereka demi keuntungan pribadi,” tegas Degum dalam keterangan tertulisnya, pada Minggu (16/02/25) Malam.

Sebagai penggiat anti-narkoba, Degum meminta Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Andi Rian dan Kabid Propam Polda Sumsel untuk memproses pemecatan tidak terhormat terhadap oknum polisi apabila terbukti terlibat dalam dugaan penyalahgunaan ataupun pengedar narkoba.

“Saya mendesak Kapolda dan Kabid Propam agar menindak tegas dan memecat secara tidak terhormat oknum polisi yang terbukti terlibat peredaran narkoba. Mereka adalah pengayom masyarakat, bukan pelaku kejahatan,” ujar Degum.

Ia juga meminta Pangdam II/Sriwijaya agar memberikan sanksi tegas terhadap oknum anggotanya apabila terbukti terlibat dalam kasus dugaan penyalahgunaan atau pengederan narkoba.

“Tindak tegas hingga ke akar-akarnya. Jangan beri ruang untuk pengkhianat bangsa di tubuh TNI. Mereka harus menjadi contoh, bukan malah terlibat dalam jaringan narkoba,” tegasnya.

Degum menyoroti masih tingginya angka penyalahgunaan narkotika di Sumatera Selatan.

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) Palembang per 21 Agustus 2024, Sumsel menempati posisi 10 besar provinsi dengan angka penyalahgunaan narkoba tertinggi di Indonesia.

Menurutnya, posisi geografis Sumatera Selatan yang menjadi jalur lintas peredaran narkoba dari Malaysia ke Pulau Jawa membuat wilayah ini rawan menjadi pusat peredaran narkoba.

“Sumsel adalah jalur strategis peredaran narkoba dari Malaysia menuju Jakarta melalui Sumatera. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian. Jaringan peredarannya harus dibongkar hingga tuntas,” kata Degum.

Degum menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat dan aparat dalam mendukung program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Ia mendorong keterlibatan para penggiat anti-narkoba, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah untuk bersama-sama menekan peredaran narkoba di Sumsel.

“Kapolda Sumsel harus menggandeng seluruh stakeholder, termasuk para penggiat anti-narkoba, untuk bersama-sama mempersempit ruang gerak jaringan narkoba. Program P4GN harus lebih massif dan efektif,” ujarnya.

Degum juga berharap pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto menjadikan pemberantasan narkoba sebagai prioritas nasional. Ia menilai, masalah narkoba bukan sekadar persoalan hukum, tetapi juga ancaman serius terhadap masa depan bangsa.

“Saya berharap Presiden Prabowo memberikan perhatian serius terhadap pemberantasan narkoba secara nasional. Khususnya di Sumsel, saya ingin melihat tindakan tegas terhadap oknum aparat yang terlibat. Bagaimana negara bisa bebas dari narkoba jika justru aparat yang menjadi bagian dari peredarannya?” tegas Degum.

Degum menegaskan bahwa tidak boleh ada toleransi terhadap aparat yang terlibat dalam kejahatan narkoba. Ia meminta agar proses hukum berjalan secara transparan dan memberikan efek jera.

“Tuntas! Tindak tegas tanpa pandang bulu. Oknum perusak bangsa harus dihukum seberat-beratnya. Ini adalah pertaruhan masa depan anak-anak kita,” tutup Degum

  • Bagikan