Hari Raya Tradisional Tionghoa

  • Bagikan

Suaraindo.id—Dalam Tahun Baru Imblek adalah merupakan perayaan terpenting bagi orang Tionghoa dibelahan dunia.

Djong Sauw Tjhong, salah satu Tokoh Masyarakat Tionghoa dan Pemuka Agama Majelis TAO Indonesia (MTI) Kota Singkawang menuturkan, bahwa dalam Perayaan Tahun Baru Imlek dimulai pada hari pertama dan bulan pertama, berakhir pertengahan bulan hari ke 15.

“Tahun Baru Imlek dalam bahasa (pinyin: zhēng yuè / hakka: cang nyeat) didalam penanggalan masyarakat tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke 15 (saat bulan purnama),” ujarnya

Ia menjelaskan, Malam tahun baru imlek adalah malam pergantian tahun bagi masyarakat Tionghoa.

“Tahun baru imlek dikenal sebagai (Chú xī) yang artinya malam pergantian tahun,” katanya.

Di kalangan masyarakat Tiongkok. lanjutnya, adat dan tradisi di wilayah yang berkaitan dengan perayaan tahun baru Imlek sangatlah beragam. Namun semuanya banyak berbagi tema umum, meskipun dalam penanggalan Imlek secara tradisional tidak menggunakan nomor tahun malar.

“Semuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan malam pada malam tahun baru, sajian kue keranjang dan membagi angpau untuk anak cucu yang masih kecil, serta penyulutan petasan dan kembang api,” ujarnya.

Pada perayaan tahun baru imlek di negara tetangga geografis Tiongkok, serta budaya yang dengannya orang Tionghoa berinteraksi sangat meluas.

“Pada umumnya imlek populasi suku Tionghoa, Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk masyarakat orang Tionghoa termasuk negara Korea, Vietnam, Mongolia, Nepal, Jepang sebelum tahun 1873. Di daratan Tiongkok yaitu Taiwan, Hongkong, Macau, Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia serta Indonesia dan negara-negara lainnya,” papar Sauw Tjhong Taosu MTI Kota Singkawang.

  • Bagikan