Suaraindo.id- Sektor UMKM menjadi salah satu yang terdampak Covid-19. Para pelaku UMKM terpaksa harus putar otak untuk bisa bertahan hidup dan tumbuh berkembang.
Salah seorang pelaku usaha bernama Wandi warga jati kota Padang yang dulunya bos kerang rebus beralih berjualan jus buah di pinggir Jalan Kota Padang, demi bertahan hidup di masa pandemi Covid-19.
“Pendapatan anjlok, keuangan menipis. Berjualan ini salah satu usaha saya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ujarnya, Minggu (24/10/21).
Dia bercerita, awal mula pandemi memang menjadi pukulan terberatnya, yang saat itu masih berjualan kerang rebus. Semakin lama kelamaan keterbatasan modal menjadi masalah untuk terus menjalankan usahanya tersebut.
Dirinya terus memutar otak agar roda keuangan terus berputar dan kemudi kapal operasional tidak macet di tengah jalan, namun hal tersebut tidak bertahan lama, dan merasa sia-sia.
Ia mengakui di masa pandemi sangat susah, penjualan dengan omset di bawah 50 persen dari pendapatannya sehari-hari. Sebab, penjualan sehari hanya satu atau dua pembeli saja, di tambah adanya PPKM.
“Saat itu penjualan sangat susah, modal saja tidak cukup untuk esoknya. Lalu, adanya PPKM yang melarang pembeli untuk makan di tempat, dan jam untuk berjualan di atur. Terdampak banyak bagi saya, hingga akhirnya saya gulung tikar,” ujarnya.
Disaat beberapa pelaku usaha pasrah dengan keadaan, dirinya terus berfikir dan mencari celah untuk terus menjual dan berdagang, hingga akhirnya memilih berjualan jus di jalan kis mangunsarkoro kota Padang dengan mendirikan gerobak kecil di pinggir trotoar.
“Pandemi Covid-19 ini membuat kita harus selalu berfikir dan jeli melihat peluang guna bisa bertahan hidup dan tumbuh berkembang,” kata pria berusia 35 tahun itu.
Lebih jauh ia menceritakan, meskipun jualan jus yang dijualnya saat ini tidak menguntungkan banyak, namun setidaknya mampu memenuhi kehidupannya sehari-hari.
“Penjualan sepi, dan menurun karena di masa pandemi ini banyak juga pelaku usaha yang membuka minuman. Tapi saya bersyukur, kebutuhan dapur terpenuhi,” katanya lagi.
Wandi menyediakan jus nenas, jeruk, semangka, sirsak, naga, wortel, timun, belimbing, alpukat dan lainnya secara murni maupun kombinasi.
Buah-buahan itu dibeli dari pedagang di pusat perbelanjaan Pasar Raya Padang dan pasar tradisional lainnya di Kota Padang. Bahkan ada juga yang langsung mengantar ke rumahnya.
Dikatakannya, satu gelas jus yang ia jual untuk saat ini dihargai antara Rp5 ribu sampai Rp15 ribu sesuai jenis buah dan mengikuti harga jual di pasaran.
Wandi mengatakan, pembeli yang datang ketempat nya kebanyakan pegawai maupun karyawan swasta, dan kaum milenial.ada juga beberapa pelanggan yang datang kembali setiap hari nya.mereka datang karena dia selalu menjaga kemurnian cita rasa, sehingga kesegarannya begitu terasa.
Salah seorang pelanggan,Putra (37) mengatakan, jus buatan Wandi unggul dari jualan jus di tempat lain, karena rasa dan kekentalan ekstrak buahnya.
“Saya suka minum jus ini untuk pelepas dahaga dan penyegar di waktu panas. Apalagi karena jus yang dijual rasa buahnya terasa, beda dengan yang lain,” ucapnya.