Suaraindo.id – Penyaluran KUR dan pembiayaan usaha mikro bagi pelaku UMKM menjadi salah satu penggerak perekonomian di Kalbar. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Kalbar memiliki peran melakukan monitoring dan evaluasi penyaluran KUR dan pembiayaan UMi.
Kakanwil DJPb Kalbar, Imik Eko Putro mengatakan seiring dengan mulai membaiknya kondisi ekonomi yang ditandai dengan pertumbuhan positif pada indikator ekonomi serta menurunnya angka Covid-19 dan sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM, diperlukan keikutsertaan semua pihak dalam pengembangan UMKM.
“Pentingnya dukungan pimpinan terhadap kemajuan UMKM,” ujarnya dalam acara Bincang Santai Pengembangan UMKM Lingkup Provinsi Kalimantan Barat.
Perwakilan dari asosiasi UMKM antusias mengikuti kegiatan diskusi secara langsung dengan penyalur pembiayaan KUR dan UMi serta pemerintah daerah dalam mengatasi kendala yang dialami oleh pelaku usaha.
Kegiatan dihadiri oleh perwakilan dari Kepala Kanwil Eselon II Kementerian Keuangan wilayah Kalimantan Barat (Kanwil DJP Kalimantan Barat, Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat, Kanwil DJKN Kalimantan Barat), Kepala KPPN Pontianak, dan Kepala BDK Pontianak yang menunjukkan semangat Kemenkeu Satu dalam memberikan dukungan dalam pengembangan UMKM di Kalbar.
Selain dihadiri oleh perwakilan Kemenkeu Satu, kegiatan diskusi ini dihadiri oleh Otoritas Jasa Keuangan Kalimantan Barat, Bank Indonesia Kalimantan Barat, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Perdagangan Kota Pontianak, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kubu Raya, para Penyalur KUR dalam hal ini Lembaga Perbankan serta Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) selaku penyalur pembiayaan UMi, serta perwakilan asosiasi UMKM Kalimantan Barat.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pelaku usaha untuk menyalurkan aspirasi dalam pengembangan UMKM serta mengidentifikasi kendala penyaluran KUR dan pembiayaan UMi serta memberikan rekomendasi dan solusinya,” ujar Imik.
Dalam upaya pengembangan, Imik mengatakan bisa dengan mengarahkan/mengenalkan KUR dan UMi, memfasilitasi peluang ekspor produk UMKM ke luar negeri, mendorong UMKM untuk masuk pada Marketplace/DiGipayment dan lainnya.
Dia juga mengatakan, dukungan terhadap UMKM bisa dimulai dari yang paling kecil yaitu diri sendiri sehingga untuk hal tersebut, Kanwil DJPb Kalimantan Barat kata dia mencanangkan program SeIBU (Semua Ikut Bantu UMKM).
“SeIBU ini merupakan sebuah program gerakan nyata yang diwujudkan dengan memperbanyak berbelanja bersama di UMKM. Program tersebut bertujuan untuk memberdayakan UMKM dan membantu UMKM bangkit dari akibat Pandemi Covid-19,” paparnya.
Imik mengucapkan terima kasih atas semangat dari pelaku usaha, pihak perbankan dan LKBB, pemerintah daerah, serta Kemenkeu Satu dalam upaya mendukung perkembangan UMKM Kalimantan Barat.
“Memang masih terdapat banyak dinamika yang dialami oleh pelaku usaha, diantaranya terkait dengan kapasitas sumber daya manusia, permodalan, dan pemasaran produk dari UMKM,” ujarnya.
Dia berharap Dengan adanya agenda kegiatan bincang santai tersebut bisa mendapatkan saran dan alternatif solusi berkaitan dengan masalah dinamika tersebut.
“Harapan kami, penyaluran KUR dan pembiayaan UMi yang dilakukan oleh lembaga penyalur dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi para pelaku UMKM,” pungkasnya.