Suaraindo.id – Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu bersama Perum Bulog Putussibau telah menyalurkan bantuan beras cadangan pemerintah tahap kedua. Bantuan ini merupakan langkah pemerintah untuk membantu masyarakat menghadapi kerawanan pangan yang disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk kekeringan akibat kemarau panjang yang menyebabkan gagal panen di sebagian besar wilayah.
Bantuan beras cadangan tersebut mencakup sekitar 567 ton lebih beras dan disalurkan kepada 18.908 kepala keluarga yang tersebar di 23 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu. Ini adalah salah satu langkah penting untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak oleh krisis pangan dan kenaikan harga beras di pasaran.
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, juga memberikan saran kepada masyarakat agar tidak terlalu tergantung pada beras sebagai makanan pokok. Dia menyarankan agar masyarakat juga mempertimbangkan makanan pendamping seperti jagung, sukun, dan umbi-umbian sebagai alternatif untuk mengatasi kerawanan pangan.
“Bantuan beras itu bentuk perhatian pemerintah dalam meringankan beban masyarakat,” kata Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, melansir dari ANTARA,Kamis(12/10/2023).
“Pemerintah tidak melarang konsumsi beras, tetapi bisa juga konsumsi makanan pendamping yang proteinnya sama,” kata Fransiskus.
Sementara itu, Pimpinan Cabang Perum Bulog Putussibau Azwar Fuad menjelaskan bantuan cadangan beras pemerintah tersebut diberikan kepada masyarakat miskin dan kurang mampu yang terdaftar dalam program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT) berdasarkan data Kementerian Sosial.
Fuad menyebutkan untuk di Kabupaten Kapuas Hulu penerima bantuan cadangan beras pemerintah sebanyak 18.908 kepala keluarga yang tersebar di 23 Kecamatan.
Masing-masing kepala keluarga menerima 10 kilogram per satu bulan dengan total yang diterima sebanyak 30 kilogram selama tiga bulan.
Dia berharap dengan disalurkannya bantuan cadangan beras pemerintah tersebut dapat membantu meringankan beban masyarakat dalam menghadapi kerawanan pangan.