Pakar Keamanan Siber: Rendahnya Literasi Digital Indonesia Membuat Rentan Terhadap Serangan Hacker

  • Bagikan
Ilustrasi serangan siber. (Safety4sea/Dokumentasi)

Suaraindo.id– Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengungkapkan bahwa rendahnya literasi digital di Indonesia membuat ruang siber di negara ini sangat rentan terhadap serangan para peretas atau hacker.

Ia merujuk pada kejadian 2023 lalu ketika banyak nomor identitas diretas secara signifikan, menunjukkan tingginya risiko keamanan siber di Indonesia.

“Ketahanan digital Indonesia sangat rendah di dunia. Selain itu, literasi digital masyarakat kita juga tergolong rendah. Buktinya, pada 2023 terjadi kebocoran data besar-besaran di Indonesia, termasuk data kependudukan, data KTP, data kartu keluarga, data nomor telepon, data vaksin, dan data nomor kendaraan bermotor,” ungkap Alfons melansir dari Beritasatu.com, Minggu(30/6/2024).

Alfons menambahkan, dengan populasi yang besar dan 66,3% masyarakat Indonesia memiliki smartphone, Indonesia menjadi salah satu target utama para peretas. Banyaknya pengguna smartphone memudahkan peretas untuk mencari korban di Indonesia, mengingat rendahnya kesadaran dan literasi digital di kalangan masyarakat.

Alfons juga menekankan pentingnya disiplin digital di kalangan masyarakat Indonesia. Menurutnya, hingga kini disiplin digital masih belum diterapkan dengan baik oleh masyarakat. Rendahnya kesadaran akan pentingnya literasi digital membuat masyarakat lebih rentan terhadap berbagai ancaman di dunia maya.

“Orang Indonesia, mari kita sadari pentingnya data dan kelola dengan baik. Mengelola data itu tidak sulit, ilmunya mudah ditemukan. Yang sulit adalah disiplin,” tegasnya.

Data UNESCO menunjukkan, minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah, hanya mencapai 0,001%. Artinya, dari 1.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang rajin membaca. Kondisi ini menjadi salah satu faktor yang memperburuk literasi digital di Indonesia.

Menurut catatan Indef pada awal tahun lalu, tingkat literasi digital di Indonesia hanya sebesar 62%. Dibandingkan dengan negara-negara Asean lainnya, tingkat literasi digital Indonesia tergolong rendah. Rata-rata tingkat literasi digital di negara-negara ASEAN mencapai 70%.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

  • Bagikan