Komisi B DPRD Landak Tinjau Langsung Progres Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit PT PBL

  • Bagikan

Suaraindo.id- Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Landak melakukan kunjungan kerja dalam rangka monitoring terkait progres pembangunan pabrik kelapa sawit PT. Palma Bumi Lestari yang berada di Desa Engkadu Kecamatan Ngqbang Kabupaten Landak Kalimantan Barat Senin (30/11/2020).

Kunjungan kerja tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi B DPRD Landak, Evi Yuvenalis didampingi para anggota Komisi B DPRD Landak.

Ketua Komisi B DPRD Landak, Evi Yuvenalis mengatakan kunjungan kerja yang dilakukan Komisi B tersebut untuk melihat secara langsung sejauh mana progres pembangunan pabrik Kelapa Sawit PT. PBL.

“Dengan begitu tingginya harga sawit sekarang ini sangat disayangkan Tanda Buah Segar (TBS) dari Kabupaten Landak dijual di pabrik luar Kabupaten Landak,” jelas Evi Yuvenalis usai monitoring pembangunan pabrik Kelapa sawit PT. PBL tersebut.

Selanjutnya Evi juga meminta agar pabrik-pabrik TBS yang ada di Kabupaten Landak ini dapat semakin memaksimalkan pelayanan agar penjualan TBS di Kabupaten Landak tidak lari ke mana-mana.

“Apa salahnya dengan kita di Kabupaten Landak ini sehingga kita tidak mampu menampung buah petani. Nah itukan merugikan daerah sendiri,” tambahnya.

Sementara itu, SSL PT Palma Bumi Lestari, Suyanto mengatakan, bahwa progres pembangunan pabrik kelapa sawit PT. Palma Bumi Lestari yang berada di Desa Engkadu Kecamatan Ngabang ini sudah mencapai 70-80 persen.

Ia menjelaskan, target penyelesaian yang telah direncanakan pihaknya semula pada bulan Desember 2020, karena kondisi curah hujan di bulan Oktober Nopember sangat tinggi sehingga target penyelesaian dipastikan akan dilakukan pada Januari atau awal Febuari 2021 mendatang.

“Pabrik kelapa sawit PT. PBL yang baru di bangun ini memiliki kapasitas 60 ton per jam. Mungkin untuk bulan pertama bulan kedua satu tahun kedepan baru kita capai 60 ton perjam yang penting sudah kita siapkan,” kata Suyanto

Suyanto juga mengaku, bahwa luasan lahan kebun ada 12 ribu hektar, itu semua terdiri dari kemitraan koperasi-koperasi pendukung. Dan koperasi-koperasi ini sudah disahkan oleh dinas terkait dan bahkan sudah mendapatkan makro dari Provinsi termasuk IUPnya juga sudah ada.

“Lahan pabrik Kelapa sawit PT. PBL ini kurang lebih 70 an hektar dan ini sudah kita selesaikan dengan beli putus lahan masyarakat,” tutupnya.

  • Bagikan