Berkah Pandemi Covid-19, Permintaan Serbuk Jahe AR-Ridhwan Meningkat

  • Bagikan
Pelaku UMKM Serbuk Jahe Merah AR-Ridhwan, Muhammad Ridhwan.
Pelaku UMKM Serbuk Jahe Merah AR-Ridhwan, Muhammad Ridhwan.

Suaraindo.id- Lebih kurang satu setengah tahun Indonesia dilanda Pandemi Covid-19. Kondisi tersebut merusak seluruh aspek termasuk Perekonomian terutama pada pergerakan Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM).

Hal berbeda yang dirasakan oleh seorang pria bernama Muhammad Ridwan yang memiliki usaha rumahan pengelohan Jahe Merah menjadi serbuk minuman jahe merah di Korong Gadang, Kota Padang.

Pelaku UMKM , Ridwan mengatakan permintaan produk jahe merah Ar- Ridhwan dimasa pandemi meningkat dua kali lipat dari sebelum masa pandemi.

“alhamdulillah selama pandemi penjualan jahe merah ar ridhwan meningkat 400 – 700 botol seminggu, Dibandingkan waktu sebelum pandemi penjualan jahe merah ar-ridhwan hanya lebih kurang 50 – 60 botol seminggu” Katanya kepada Suaraindo.id di Padang, Sabtu (14/8/2021).

Meningkatnya permintaan serbuk jahe itu dipengaruhi dengan tingginya kesadaran masyarakat untuk menjaga kestabilan imun mereka demi melawan virus Covid-19, Jahe merah yang di olah menjadi serbu jahe merah untuk diminum memiliki banyak khasiat kesehatan, salahnya menambah imunitas.

“Jahe merah memiliki banyak khasiat kesehatan untuk tubuh, termasuk menjaga imunitas yang cocok di komsumsi pada masa pandemi covid-19” ucapnya.

Demi memenuhi permintaan, sekali pengolahan Produk serbuk jahe merah AR- Ridhwan dilakukan sebanyak 400 Botol yang membutuhkan waktu selama tiga hari agar mutunya terjaga dengan baik.

“Proses pembuatan Jahe merah AR- Ridhwan itu untuk 400 botol butuh waktu pembuatan selama 3 hari, agar mutu jahe merah instan ar-ridhwan ini lebih terjaga dan berkwalitas dilakukan juga penjemuran dengan cahaya matahari agar tingkat kekeringannya labih baik dan bisa tahan lama disimpan di botol, kemudian baru dilakukan pembotolan isi 250gram” katanya.

Permintaan serbuk jahe merah AR- Ridhwan tidak hanya dari dalam Provinsi Sumatera Barat saja, namun hingga ke Provinsi tetangga seperti Provinsi Riau dan Kepulauan Riau.

“Biasanya jika sudah ready 400 botol itu lansung habis dalam seminggu. Kadang permintaan lebih dari 400 botol seminggu. Untuk pendistribusian fokus hanya di sumbar dulu kami banyak orderan pembelian grosir ke agen, reseller, distributor yang sudah banyak tersebar di sumbar dan sudah sampai ke riau, pekanbaru, duri, dumai,batam, bintan, dan anambas” ucapnya.

Untuk bahan baku, Ridwan menggunakan jahe merah pilihan dari petani jahe merah yang ada di kota padang.

“Bahan baku kami bekerja sama dengan banyak petani jahe merah, dikarenakan kebutuhan kami hanya jahe merah umur 8 bulan jadi jika petani jahe merah menawarkan jahe merah yang umur sudah tua, kami tak bisa mengambilnya karna akan berakibat gagalnya produksi” katanya.

Meningkatnya permintaan serbuk jahe olahannya, kini Ridwan bisa meraup rupiah setiap bulannya hingga puluhan juta rupiah.

“Rata2 terjual sabulan 1600 botol kadang sampai 2000 botol, Kalau sabulan tajua 1600 x 32.500 = 52 juta, Kalau 1600 x 50.000 (enceran) = 80 juta” ucapnya.

  • Bagikan