Suaraindo.id— Dengan Penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19. Bupati Sambas H. Satono menghadiri acara kegiatan yang diselenggarakan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI), acara digelar di Ruang Aula Utama Kantor Bupati Sambas, di Jalan Pembangunan, Desa Dalam Kaum, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat,Jumat (17/09/2021).
WVI bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas untuk pemaparan hasil penelitian forum anak tentang dampak isu putus sekolah dan perkawinan usia anak.
Kepada awak Media, Bupati Satono menyambut baik dan mengapresiasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh WVI, serta menghimbau kepada pemuda Kabupaten Sambas untuk meningkatkan pendidikan serta menghindari perkawinan usia dini.
“Pertama-tama saya menyambut baik pada agenda yang sangat luar biasa, di inisiasi oleh WVI untuk wilayah Kabupaten Sambas dan Dinas Capil Kabupaten Sambas, sangat mengapresiasi kegiatan ini,” papar Bupati.
Lanjut Satono, “Angka putus sekolah dimasa Pandemi di Kabupaten Sambas lumayan naik, terkait banyak hal yang tidak dapat dibahas satu persatu,” ujarnya.
“Selanjutnya memang salah satu faktor yang mempengaruhi nikah di usia dini, usia nikah minimal diusia 19 tahun baik pria maupun wanita,” sambungnya
Satono berharap, dengan kegiatan tersebut, agar dapat dikemas nilai-nilai untuk disampaikan ke rekan-rekannya, serta lanjutkan sekolah setinggi-tingginya. Dan Pemerintah Kabupaten Sambas sedang meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Satono berpesan kepada anak-anak khususnya Kabupaten Sambas untuk semangat sekolah, dan masa depan ada pada anak-anak.
“Harapan saya kedepan adalah dengan adanya kegiatan seperti ini bisa dikemas nilai-nilai ke rekan-rekannya, pemuda-pemudi, agar dimasa-masa usia dini dapat dipergunakan sebaik mungkin untuk sekolah SD, SMP, SMK, dan terus lanjutkan,” ujarnya.
Karena sekarang kita, masih Satono, “Sedang meningkatkan IPM, mutu, dan kualitas SDM Kabupaten Sambas, semakin tinggi pengetahuan, semakin tinggi sekolah anak-anak kita, maka akan semakin mempengaruhi percepatan pembangunan Kabupaten Sambas kedepannya,” jelasnya.
“Pesan saya kepada anak-anak khususnya Kabupaten Sambas, ayo semangat belajar, semangat sekolah dan jangan sampai putus sekolah, masa depan ada di tangan anak-anak kita semua,” pungkasnya.
Manejer WVI wilayah Kabupaten Sambas Ignatius Anggoro menjelaskan, peran dan fungsi forum anak di Kecamatan Teluk Keramat sebagai salah satu produk informasi awal bagi Kabupaten Sambas.
Ia mengatakan, bahwa Kecamatan Teluk Keramat merupakan Kecamatan terbesar ke tiga di Kabupaten Sambas, yang memiliki tingkat perkawinan anak di usia dini tertinggi.
“Jadi dari penelitian anak-anak di forum anak Kecamatan Teluk Keramat yang terlibat dalam forum anak Daerah tingkat Kabupaten,” ujar Anggoro.
Lanjut Anggoro, “Mereka selama 1 minggu melakukan penelitian dan analisa, pada akhirnya ketemu bahwa permasalahan yang ada di Kabupaten Sambas khususnya di Kecamatan Teluk Keramat ada berbagai masalah yang diungkapkan seperti kesehatan, perlindungan anak, dan juga putus sekolah serta perkawinan usia dini,” katanya.
“Diharapkan adanya riset dari forum anak yang ada di Kecamatan Teluk Keramat, menjadi informasi awal bagi Kabupaten Sambas. Berdasarkan data dari Pengadilan Agama, Kecamatan Teluk Keramat adalah Kecamatan ketiga terbesar, yang ternyata memiliki tingkat perkawinan usia anak yang tinggi. Semoga dengan riset tersebut dapat menolong anak-anak di Kabupaten Sambas,” pungkasnya.