Suaraindo.id – Pemerintah Kabupaten Ketapang menggandeng enam perusahaan besar lintas sektor untuk mempercepat perbaikan ruas jalan Pelang–Kepuluk melalui skema gotong royong. Komitmen ini dituangkan dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada Senin, (30/6/2025).
Ruas Pelang–Kepuluk diprioritaskan karena merupakan jalur vital yang menghubungkan lebih dari delapan kecamatan ke ibu kota kabupaten dan kawasan industri strategis. Jalan ini selama bertahun-tahun rusak parah akibat kontur tanah gambut serta tingginya intensitas kendaraan berat, terutama truk milik perusahaan-perusahaan besar di sekitarnya.
Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur merupakan prioritas utama dalam masa kepemimpinannya.
“Ini adalah langkah awal membangun Ketapang secara gotong royong. Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan infrastruktur yang kompleks,” tegas Alexander dalam pidatonya.
Rapat penting tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, anggota DPR RI Dapil Kalbar, pejabat kementerian terkait, Forkopimda Ketapang, tokoh masyarakat, serta para pimpinan perusahaan dari sektor perkebunan, pertambangan, dan kehutanan.
Enam Perusahaan Biayai 6 Kilometer Jalan
Dalam pertemuan itu disepakati tujuh poin penting, termasuk kontribusi nyata dari enam grup usaha besar yang masing-masing menyanggupi membiayai pembangunan 1 kilometer jalan berkonstruksi geotekstil:
Cargill Group: 1 km, Sinar Mas Group: 1 km, Nova Group: 1 km, BGA Group: 1 km, Harita Group: 1 km, First Resources Group: 1 km
Adapun sisa 12 kilometer lainnya akan dibangun melalui kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, dengan skema pembiayaan dan teknis yang akan dikoordinasikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Ketapang.
Bupati Alexander menegaskan bahwa pengerjaan harus dimulai paling lambat Agustus 2025, dengan desain teknis dan rencana kerja yang telah disusun sebagai acuan bersama.
“Saya percaya, semangat gotong royong dan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat adalah kunci untuk membangun Ketapang yang maju, tangguh, dan sejahtera—sejalan dengan visi pembangunan berkeadilan yang kami perjuangkan bersama,” ujarnya menutup rapat.
Warga: Jangan Sekadar Wacana, Bangun yang Tahan Lama dan Paten
Masyarakat menyambut baik inisiatif ini, namun juga menaruh harapan besar agar pengerjaan dilakukan secara serius, bukan sekadar simbolis.
Suyanto, warga Kecamatan Tumbang Titi, menegaskan pentingnya kualitas dalam pembangunan.
“Kami sangat berharap jalan Pelang–Kepuluk benar-benar dikerjakan secara serius. Jangan hanya dijadikan gimmick. Harus dibangun secara paten dan tahan lama. Jangan sampai baru beberapa bulan diperbaiki, sudah hancur lagi,” ujarnya kepada media, Kamis (4/7/2025).
Ia menambahkan bahwa jalan tersebut merupakan akses vital yang selama ini menjadi urat nadi bagi distribusi hasil pertanian, perkebunan, serta roda ekonomi masyarakat selatan Ketapang.
Pemerintah Kabupaten Ketapang menyatakan bahwa pendekatan gotong royong ini merupakan bagian dari strategi kolaboratif untuk menjawab keterbatasan anggaran pembangunan daerah. Harapannya, model sinergi lintas sektor ini dapat menjadi contoh dalam percepatan pembangunan infrastruktur strategis lainnya di Kalimantan Barat.