Peningkatan dan Promosi Pariwisata Perbatasan Perlu Peran Multi Aktor

  • Bagikan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Tanjungpura Pontianak menggelar Workshop peran multi aktor untuk meningkatkan pariwisata lintas batas di perbatasan Temajuk Indonesia dan Telok Melano Malaysia, Sabtu (30/10/2021)

Suaraindo.id—Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Tanjungpura Pontianak menggelar Workshop peran multi aktor untuk meningkatkan pariwisata lintas batas di perbatasan Temajuk Indonesia dan Telok Melano Malaysia, Sabtu (30/10/2021) yang diselenggarakan di Aula Magister (S2) Fisip Untan sekaligus via zoom.

Workshop tersebut dipandu oleh Fuzy Firda Zhan bertindak sebagai MC serta Heri Junius Nge S.Sos, M.Si bertindak sebagai moderator.

Adapun tujuan diadakannya workshop tersebut yaitu sebagai sebuah forum berkumpulnya stakeholder di bidang pengembangan SDM dalam upaya menciptakan sinergi antara pemerintah,NGO dan akademisi untuk meningkatkan pariwisata di perbatasan.

Workshop dimulai dengan kata sambutan dan dibuka oleh Dekan Fisip Untan Dr.H.Martoyo, MA serta mengundang beberapa narasumber diantaranya Ishaq Rahman, S.IP,M.Si Dosen Fisip UNHAS, Soetresno Hartanto Presiden Direktur PT.Roda Mitra Buana Kontruksi dan Teknologi/Ketua Koperasi Tri Sukses Makmur, Kundori, S.Sos.I Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalbar dan Keven Sukirno Owner Resort Camar Bulan Temajuk/PT.Ever Young Sejati.

“Mudah-mudahan acara workshop ini bermanfaat dalam membangun perbatasan dari segi sektor pariwisata,” ujar Dekan Fisip Untan Pontianak, Dr.H.Martoyo, MA saat membuka acara.

Salah satu narasumber, Keven Sukirno mengatakan tujuannya melakukan pembangunan wisata yang alami dan modern di temajuk yakni agar masyarakat asli Sambas bangga akan tanah airnya sehingga rasa nasionalisme akan tumbuh dan kuat di perbatasan.

Selain itu Keven juga menjelaskan bahwa betapa besarnya potensi wisata di temajuk dari sisi alam yang terkandung.

“Potensi ekowisata seperti secara berkala di temajuk ada musim ubur-ubur, menjadi tempat migrasi dan bertelurnya penyu laut, garis pantai yang panjang dan indah, suasana udara pantai bertemu langsung dengan pegunungan, serta kualitas air yang bagus dan jernih,” tutur Keven.

Sementara itu narasumber lainnya Kundori, S.Sos.I menyampaikan bahwa pentingnya melakukan promosi terhadap pariwisata perbatasan yang ada.

“Bukan hanya wartawan atau media saja yang berperan dalam mempromosikan pariwisata, tapi bisa juga dilakukan oleh masyarakat serta mahasiswa,” tutur Kundori yang juga Founder Suara Media Network ini.

Menurutnya, bentuk promosi pariwisata perbatasan agar digencarkan agar menarik wisatawan tidak hanya lokal tapi nasional dan mancanegara.

“Semua masyarakat bisa ikut andil dalam promosi wisata, misalnya ada mahasiswa berkunjung di Temajuk, membuat catatan perjalanan selama wisata. Nah, tulisan atau artikel perjalanan bisa dikirim ke media massa,” kata Kundori.

Selain itu, pegiat media sosial seperti selegram, youtuber juga bisa membuat konten tentang wisata di perbatasan.

“Pastinya membuat konten yang dikemas dengan apik agar menarik bagi penonton video dan bisa menarik minat para wisatawan,” katanya.

Sesi diakhiri dengan paparan Junius Nge S.Sos, M.Si selaku moderator menyampaikan bahwa apapun yang dilakukan pada workshop tersebut tentu ada manfaatnya.

“Saya merangkum dari diskusi yang kita lakukan pada sore ini dengan satu kalimat, membangun pariwisata perbatasan dengan multitrack diplomasi melalui keterpihakan Kesatuan Negara Republik Indonesia,”pungkasnya.

Webinar tersebut diikuti oleh antusiasme dari para peserta yang hadir,baik yang hadir di tempat maupun yang hadir secara virtual.

 

  • Bagikan