5 Hari Setelah Pesawat China Eastern Jatuh, Kotak Hitam ke-2 Belum Ditemukan

  • Bagikan
Tim SAR menggunakan anjing pelacak untuk mencari kotak hitam di dekat puing-puing di lokasi kecelakaan maskapai China Eastern di Tengxian, Guangxi Zhuang, China selatan. (Foto: via AP)

Suaraindo.id–Lima hari setelah jatuhnya jet penumpang di kawasan pegunungan di China Selatan, penyebab bencana itu masih menjadi misteri. Sementara itu pencarian “kotak hitam” kedua berlanjut pada Jumat (25/3).

Ratusan orang, banyak di antaranya mengenakan pakaian hazmat putih, menyisir sekitar lokasi kecelakaan dan puing-puing yang lebih besar di lereng yang curam. Mereka mencari kotak yang menyimpan rekaman data penerbangan, bersama dengan potongan puing-puing serta barang dan bagian tubuh 132 orang di dalam pesawat yang tewas dalam kecelakaan itu.

Hujan terus menerus telah menghalangi tugas pencarian. Lokasi yang terpencil membuat perlunya penggunaan anjing dan alat tangan, termasuk detektor logam yang lebih umum terlihat di bandara.

Dompet, KTP, kartu bank serta sisa-sisa jasad manusia telah ditemukan, begitu pula beberapa potongan besar sayap dan badan pesawat.

Pesawat Boeing 737-800 China Eastern meninggalkan lubang sedalam 20 meter ketika jatuh hari Senin lalu dan para petugas memompa keluar air hujan di sana untuk mempermudah pencarian.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) menyatakan pembicaraan sedang berlangsung dengan China mengenai pengiriman pakar untuk turut dalam investigasi, sesuai standar yang berlaku sewaktu pesawat yang terlibat adalah buatan Amerika.

“Perjalanan ke China sekarang ini dibatasi oleh persyaratan visa dan karantina terkait COVID. Kami sedang bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri untuk mengatasi isu-isu itu dengan pemerintah China sebelum perjalanan dapat ditetapkan,” kata juru bicara NTSB Peter Knudson dalam sebuah pernyataan.

Seorang anggota tim penyelamat memberi pengarahan kepada media di dekat lokasi kecelakaan China Eastern, Kamis, 24 Maret 2022, di Desa Molang, di Provinsi Guangxi, China barat daya. (Foto: AP)
Seorang anggota tim penyelamat memberi pengarahan kepada media di dekat lokasi kecelakaan China Eastern, Kamis, 24 Maret 2022, di Desa Molang, di Provinsi Guangxi, China barat daya. (Foto: AP)

China Eastern, satu dari empat maskapai penerbangan utama China, Kamis (24/3), menyatakan maskapai berbasis di Shanghai itu dan cabang-cabangnya telah mengandangkan total 223 pesawat Boeing 737-800 sambil menyelidiki kemungkinan bahaya keselamatan.

China Eastern sebelumnya menyatakan langkah itu merupakan tindakan pencegahan, bukan pertanda ada sesuatu yang salah. Maskapai itu menyatakan pesawat yang jatuh tersebut dalam kondisi baik dan para awaknya berpengalaman serta dalam kondisi kesehatan yang baik.

Pesawat yang jatuh itu sedang dalam penerbangan dari Kunming, Ibu Kota Provinsi Yunnan di kawasan barat daya China, ke Guangzhou, kota besar dan pusat manufaktur ekspor di bagian tenggara China. Pihak berwenang menyatakan tidak ada warga negara asing di dalam pesawat itu. [uh/ab]

  • Bagikan