Suaraindo.id – Polres Metro Jakarta Selatan telah menerbitkan status Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait kasus penipuan yang dialami calon konsumen di daeler Honda MT Haryono, Jakarta Selatan.
Hal tersebut telah dibernakan oleh Kapolres Metro Jakarta Selata, Kombes Budhi Herdi Susianto saat dikonfirmasi, Senin (4/4/2022).
Merujuk pada DPO yang dikeluarkan polisi terduga pelaku adalah laki-laki dan bernama M Ruhan. Sosok tersebut mempunyai ciri-ciri berkulit sawo matang.
“Benar, kami sudah terbitkan DPO. TKP di MT Haryono yang viral,” kata Budhi.Kekinian, kata Budhi, polisi masih menyelidiki keberadaan terduga pelaku penipuan yang diduga menyamar sebagai sales dealer gerai resmi Honda. Masih diselidiki. Nanti akan kami lihat dari prosesnya, besar kemungkinan akan berkembang terus,” kata Budhi.
Di dalam foto di DPO polisi, terduga terlihat pelaku menggunakan hitam berkelir putih. Pelaku juga menggunaan topi dan masker yang diturunkan ke dagu.Adapun alamat yang bersangkutan berada di Jalan Drupada 9 Nomor 14, RT 03/RW 06, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat.
Viral
Sebelumnya, beberapa waktu lalu sempat heboh tentang curhatan salah seorang konsumen yang kena tipu oknum sales di dealer resmi Honda. Curahatan tersebut dibagikan oleh akun Instagram, @_yunita_sari_Dalam curhatan tersebut, Yuniat bercerita runtutan dirinya ketipu oknum sales Honda di dealer resmi Honda MT Haryono.
Ia awalnya ingin membeli mobil Honda Brio di dealer tersebut. Lalu mencoba menghubungi sales yang didapat dari situs jual beli online.
Setelah menghubungi sales via WA, ia pun langsung menuju dealer Honda MT Haryono tersebut.
Di sana, ia melihat mobil yang ingin dibelinya dan terjadi kesepakatan. Ia lalu bertransaksi dengan mengirim sejumlah uang dalam beberapa tahap.Yang pertama uang total Rp 10 juta sebagai bukti booking fee. Lalu nominal sebesar RP 37 juta agar mobil bisa dikirim secepatnya. Dan yang terakhir Rp 134 juta untuk pelunasan.Uang tersebut dikirim tidak melalui rekening resmi Honda melainkan rekening pribadi atas nama Dedi yang mengaku sebagai supervisor sales oknum Honda tersebut. Akhirnya setelah uang tersebut ditransfer, tiba-tiba oknum sales tersebut tidak bisa dihubungi lagi dan menghilang