Suaraindo.id – Hujan deras dengan intensitas lama memicu bencana alam di Temanggung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung mencatat terjadi bencana alam seperti longsor, banjir, dan sebuah jembatan putus.
Tanah longsor ini diawali dengan tanah bergerak. Tercatat pula longsor membuat jalan raya tertutup sehingga tidak bisa dilalui. BPBD Kabupaten Temanggung masih mendata dampak dari hujan deras dengan intensitas lama yang terjadi di wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi Wuryanto mengatakan pendataan masih terus berlangsung dari Rabu sore dan Kamis. “BPBD melakukan asesmen untuk diambil tindakan segera serta memberikan bantuan yang diperlukan,” kata Toifur Hadi Wuryanto di Temanggung, Kamis, 5 Januari 2023.
Selain itu, dampak dari hujan deras tersebut membuat terputusnya jembatan penghubung Desa Tempuran dan Desa Kaloran di Dusun Ngadisari Desa Tempuran Kaloran. Dia mengatakan terjadi longsor akibat banjir luapan di Desa Mloko Kecamatan Kranggan.
Banjir, kata dia, juga terjadi di sungai tepi jalan raya Kranggan -Kaloran melalui Desa Gentan yang mengakibatkan lumpur meluap di jalan raya dan membahayakan pengguna jalan. “Damkar diturunkan untuk membersihkan jalan dan Rabu malam sudah dapat dilewati,” kata dia.
Dia mengatakan di Kecamatan Kaloran terjadi longsor di sejumlah titik. Longsor tebing di Dusun Lamuk Desa Kalimanggis Kaloran. Longsor di Sembong Kaloran dan talud di Janggleng Desa Tlogowungu.
“Talud di sisi jalan raya Jenggleng menuju Getas Kaloran longsor. Jalan ditutup total karena kondisi sudah menggantung dan jalan aspal retak. Dikhawatirkan ada longsor susulan,” kata dia.
Dia mengatakan kerugian bencana di Jenggleng ini sekitar Rp 250 juta. Talud yang rusak tersebut mempunyai panjang 50 meter dengan tinggi antara 4 hingga 20 meter.
Dia mengatakan BPBD, PMI, TNI, Polri, relawan dan warga berusaha menangani dampak dengan menyingkirkan material longsor dari badan jalan agar tidak membahayakan pengguna. Alat berat juga diterjunkan untuk mengatasi material longsor di jalan.
Wakil ketua DPRD Kabupaten Temanggung Tunggul Purnomo meminta warga aktif dalam mengakses informasi cuaca untuk memperkirakan perkiraan terjadi hujan deras dan berdampak pada bencana. “BPBD juga untuk mengaktifkan menyebarkan informasi cuaca, tidak hanya di web, tetapi juga disebarkan di medsos,” kata dia
Purnomo menyatakan DPRD ikut dalam sosialisasi dan antisipasi bencana alam, apalagi saat ini musim hujan yang bisa memicu terjadi bencana alam, terutama di daerah-daerah rawan. “Kita semua tentu berharap tidak ada bencana alam, tetapi sudah bisa diantisipasi dan jika terjadi segera ditangani,” tuturnya.