Permintaan Minyak Lesu, Perekonomian Negara Teluk Diperkirakan Melambat pada 2023

  • Bagikan

Suaraindo.id – Tingkat pertumbuhan ekonomi enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) diperkirakan akan menurun pada tahun ini karena anjloknya pendapatan dari industri minyak sebagai akibat dari perlambatan ekonomi dunia. Pertumbuhan negara-negara Arab tersebut pada tahun ini ditengarai hanya mencapai setengah dari tingkat pencapaian tahun 2022. Demikian hasil jajak pendapat yang dihimpun Reuters dari para ekonom.

“Prospek untuk tahun 2023 lebih berhati-hati mengingat lingkungan eksternal yang lebih lemah, meskipun GCC kemungkinan akan terus mengungguli banyak negara maju dalam hal pertumbuhan PDB (Pertumbuhan Domestik Bruto -red),” tulis Khatija Haque, Kepala Penelitian dan Kepala Ekonom di Emirates NBD.

Arab Saudi, negara dengan ekonomi terbesar di kawasan itu dan pengekspor minyak mentah utama, diperkirakan tumbuh 3,4 persen pada tahun ini dan 3,1 persen pada 2024, sedikit lebih unggul dibandingkan negara-negara lain di kawasan ini secara keseluruhan. Perekonomian negara tersebut tumbuh 8,8 persen pada 2022.

Meskipun pertumbuhan PDB minyak lebih rendah, pertumbuhan non-minyak diperkirakan akan tetap tangguh pada 2023, kata para ekonom dalam survei tersebut.

  • Bagikan