SuaraIndo.Id – Anggota Komite KADIN Indonesia & Direktur Utama Babel Maju Group sekaligus Komisaris PT SNA, M Togar Rayditya, menghadiri pembukaan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang digelar di Plenary Hall, Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (11/6/2025).
Konferensi bertaraf internasional ini dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kolaborasi multipihak sangat dibutuhkan dalam mempercepat pembangunan infrastruktur nasional. Karena itu, Pemerintah mendorong kolaborasi kuat antara dunia usaha, dan calon investor dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur.
Kerja sama antara pemerintah dan dunia usaha, termasuk dari luar negeri, sangat diperlukan. Banyak calon investor yang menunjukkan minat untuk turut serta membangun infrastruktur di Indonesia.
Dalam sambutannya, Menko Infra AHY menyampaikan bahwa ICI 2025 merupakan forum internasional pertama yang mempertemukan kementerian/lembaga, sektor swasta, mitra pembangunan, dan investor global dalam satu wadah kolaboratif. Kegiatan ini dilaksanakan atas arahan Langsung Presiden RI Prabowo Subianto, dengan tema besar “Building Resilient Foundation: Strengthening Core Infrastructure for Cities of Tomorrow.”
Menko AHY mengungkapkan bahwa Pemerintah mengincar investasi swasta untuk 46 sektor infrastruktur strategis nasional. Proyek-proyek infrastruktur, yang mencakup ketahanan pangan hingga energi terbarukan itu telah melalui proses kurasi untuk dipamerkan dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 kali ini.
Salah satu prioritasnya adalah pembangunan infrastruktur untuk ketahanan pangan. Upaya mencapai ketahanan pangan itu akan dibarengi dengan ketersediaan air. Karena itu, pemerintah akan merehabilitasi 2,5 hektar irigasi. Kemudian Pembangunan bendungan – bendungan, pembangunan tempat penyimpanan air, dan ini untuk mendukung agribisnis.
Prioritas kedua, membangun ketersediaan infrastruktur yang mendukung penyediaan energi bersih. Proyek ini untuk mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2026.
Adapun Prioritas ketiga yaitu membangun konektivitas yang bisa menjangkau seluruh sudut di negara Indonesia, termasuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital.
Proyek lainnya adalah pembangunan kota layak huni. Dimana Pemerintah akan berinvestasi untuk hunian yang terjangkau, infrastruktur dengan konsep transit oriented development hingga pengendalian banjir. Selain hijau, kota harus dibangun dengan aman, sehat, dan inklusif. Prioritas terakhir adalah reformasi pembiayaan untuk infrastruktur berkelanjutan.
Kalimat yang saya ikuti dan dukung dalam forum ini adalah “Kami bertujuan memperkuat kerjasama dengan sektor swasta dengan mengeluarkan surat utang baru. Juga Danantara dan mitra global untuk memperbaiki keuangan dan infrastruktur,” kata Menko AHY.
Menurut togar konferensi ini dirancang secara tematik dan strategis dengan mengangkat lima pilar utama pembangunan infrastruktur, yakni revitalisasi infrastruktur dasar perkotaan, pembangunan konektivitas antar wilayah, penguatan infrastruktur komunitas masa depan, ketahanan terhadap perubahan iklim dan bencana, serta penguatan investasi melalui skema pembiayaan inovatif.
Di tempat yang sama, M Togar Rayditya, S.H., M.H. itu mengapresiasi atas digelarnya kegiatan ini. Dirinya berharap memperoleh masukan – masukkan positif terkait infrastruktur yang dapat diterapkan di bumi sriwijaya sebagai tempat kelahirannya.
“Hari ini, saya hadir dalam rapat koordinasi infrastruktur internasional 2025 ini. Mudah – mudahan dengan kegiatan ini kami dapat memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih luas terkait infrastruktur secara nasional dan internasional di indonesia. Ini adalah ilmu dan peluang yang besar, bagaimana mudah –mudahan kita bisa mengembangkan infrastruktur di daerah kita masing.
Saya sebagai generasi muda yang akan ikut serta dipimpin maupun memimpin negara ini ke depan berharap kegiatan ini dapat bermanfaat dan dicermati lalu di eksekusi dengan inklusif dan keberlanjutan kedepannya, terkhususnya ilmu-ilmu ini akan saya bawa ke daerah kelahiran saya yaitu Sumatera Selatan,”singkatnya.
“Kami berharap forum ini menjadi momentum penting untuk memperluas jejaring, menjajaki potensi investasi, dan mendorong sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pembangunan,” ujar Togar.
Tak hanya menjadi ajang konferensi, ICI 2025 juga menyediakan ruang bagi forum business matching serta pertemuan bilateral antarnegara. Pendekatan kolaboratif dan inovatif diharapkan mampu mempercepat pembangunan infrastruktur dan prioritas pendukung lainnya dalam skala nasional. ***