Suaraindo.id – Pemerintah Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat terus berupaya mempercepat penurunan angka prevalensi stunting. Tentunya dengan dukungan berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Muhammad Pagi saat memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Mempawah Tahun 2023 di Aula Dinas Kesehatan PPKB Mempawah, Selasa (25/7/2023).
“Dengan keterlibatan dan komitmen dari semua pihak, tentu upaya kita mempercepat penurunan angka prevalensi stunting dapat terealisasi seperti keinginan bersama,” katanya.
Termasuk, imbuhnya, perlu dilakukan penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan dan dikelola dengan baik, sehingga terjadi saling tukar informasi yang akhirnya terjadi kesamaan pendapat dalam mempercepat turunnya prevalensi stunting di Kabupaten Mempawah.
“Komitmen bersama harus dibangun dan aksi nyata harus dilaksanakan dengan cara intervensi dan konvergensi penurunan angka stunting melalui kolaborasi antar sektor,” ujarnya.
Wabup juga menyampaikan Kabupaten Mempawah sudah bergerak secara terintegrasi dan konvergen dalam penanganan stunting dengan dibentuknya tim percepatan penurunan stunting dan tim audit kasus stunting, serta penetapan lokasi stunting hingga tahun 2024.
Muhammad Pagi kemudian mengungkapkan data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) terkait daftar status gizi balita di Kabupaten Mempawah per 12 Desember 2022.
Yaitu terdapat 1.508 balita stunting atau 10,10 % dari total 14.935 balita yang dientri dan sebanyak 291 balita tergolong sangat pendek, serta 1.217 balita tergolong pendek.
“Data tersebut termasuk rendah, namun jangan membuat kita lengah melainkan harus menjadi tekad untuk mencapai zero stunting,” pungkasnya.
Turut hadir dalam rapat itu diantaranya Sekda Mempawah Ismail, Forkorpimda, serta jajaran Dinas Kesehatan PPKB Mempawah.