Suaraindo.id – Elektabilitas Erick Thohir sebagai figur calon wakil presiden (cawapres) terus meningkat dan menjadi yang paling kuat jika dibandingkan dengan tokoh lainnya. Latar belakangnya sebagai kader Nahdlatul Ulama (NU) juga ikut berperan dalam mendukung kenaikan elektabilitas Erick.
Menurut peneliti senior dari Lembaga Survei Political Statistics (Polstat), Apna Permana, kehadiran Erick Thohir dari kalangan nahdliyin dan menjadi anggota kehormatan Banser (sayap kepemudaan NU) membuatnya semakin dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat.
“Erick Thohir ini datang dari kalangan nahdliyin (sebutan bagi warga NU) bahkan sebagai anggota kehormatan Banser,” kata Apna dalam keterangan tertulisnya, melansir dari Suara.com–Jaringan Suarakalbar.co.id, Selasa(15/8/2023).
Apna menyebut kalau faktor NU itu membuat nama Erick semakin kuat sebagai sosok cawapres.
Tercatat tren elektabilitas Erick Thohir tersebut konsisten menguat sejak beberapa bulan ke belakangan. Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) periode 20-24 Juni 2023 sebelumnya mencatat, elektabilitas Ketua Umum PSSI ini konsisten naik.
Hasil survei pada Maret menunjukkan elektabilitas Erick mencapai 11,3 persen. Elektabilitas semakin meningkat yakni 17,3 persen pada April 2023.
Puncaknya, pada Juni 2023, elektabilitas Erick mencapai 22,9 persen.
Di sisi lain, Erick juga dinilai oleh publik sebagai Menteri BUMN dengan kinerja baik.
Selain menghadirkan transformasi besar, lanjut dia, Erick juga sukses membongkar korupsi BUMN. Seperti di Jiwasraya, Asabri, Garuda Indonesia, Waskita Beton Precast dan Pelindo. Selain dari pada itu, Erick Thohir sukses meningkatkan geliat pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil melalui KUR, Mekaar serta Makmur.
“Erick Thohir belakangan ini dinilai publik sebagai menteri yang berkinerja baik.”tutupnya.