Hujan jadi Kendala Pengrajin Dupa di Kubu Raya, Kalimantan Barat

  • Bagikan
Penjemuran dupa yang masih memanfaatkan tenaga matahari dilakukan oleh Hajono Pengarjin Dupa asal Kubu Raya. SUARAINDO.ID/sk

Suaraindo.id – Hio atau dupa, salah satu perlengkapan masyarakat budha dan konghucu saat beribadah memiliki aroma yang khas yang muncul dari asap hio yang dibakar baik di Vihara atau sudut rumah.

Hajono salah satu pengrajin dupa asal Kubu Raya,telah cukup lama berkecimpung menjadi produsen dupa yang memasok dupa ke sejumlah agen besar di Kalimantan Barat,menjelang imlek dirinya mengaku tetap memproduksi dupa.

“Saat jelang imlek seperti sekarang saya tetap produksi namun di tahun 2024 penurunan daya beli cukup dirasakan, karna turunya permintaan dari agen-agen,” kata Hajono Jumat (09/02/2024) siang

Turunnya permintaan dupa membuat Hajono harus mengurangi jumlah karyawannya, jika sebelumnya dirinya bisa menambah jumlah karyawan,namun berbeda disbanding jelang imlek pada tahun ini.

“Kalau dulu bisa empat orang bekerja sekarang satu atau dua karna pesanan sepi dan hujan juga cukup menganggu proses produksi,” tambahnya.

Hajono mengaku hujan yang kerap turun bahkan seminggu penuh beberapa waktu lalu cukup menganggu saat proses penjemuran, sehingga selain memproduksi pihaknya juga bersiaga memantau hujan yang terkadang turun dengan tiba -tiba.

“ Hujan kan tidak bisa diprediksi jadi cukup menganggu yang sudah dicetak menumpuk belum bs dijemur,” tuturnya.

Minimnya pesanan dari para pelanggan, Hajono mengaku pada tahun ini omsetnya menurun dari 50 hingga 60 persen,dibanding pada tahun lalu.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan