Pemprov Sumsel Teken MoU Strategis Tingkatkan Kualitas SDM Melalui Pendidikan Vokasi

  • Bagikan
Foto bersama Pemprov Sumsel dan Disdik Sumsel (SuaraIndo.id/Nisa)

SuaraIndo.id – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel), melalui Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, S.H., MSE yang diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel, Zulkarnain, S.E., M.M., menghadiri acara kemitraan strategis Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel dengan dunia usaha, industri, dan kerja. Acara ini berlangsung dengan tema “Penandatanganan Nota Kesepahaman Program Link and Match untuk Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)” digelar di hotel Beston Palembang, Jumat (22/11/2024).

Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur SMK Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Dr. Muhammad Yusro, S.Pd., M.M., Plt Kepala Disdik Provinsi Sumsel H. Awaluddin, S.Pd., M.Si., Kepala Bidang SMK Disdik Provinsi Sumsel Andi Bobby Wahyudi, S.H., M.Si., sejumlah kepala sekolah, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Sumsel, perwakilan perusahaan, dan undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Zulkarnain menyampaikan bahwa program ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.

“Peraturan ini mengamanatkan penguatan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, dunia industri, dunia kerja, dan pemangku kepentingan lainnya. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas dan daya saing SDM, sesuai visi Indonesia 2045,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa MoU yang telah ditandatangani menunjukkan partisipasi aktif dunia usaha dan industri dalam mendukung pembangunan di Sumatera Selatan.

“Langkah ini sangat diapresiasi Pemprov Sumsel sebagai wujud kolaborasi untuk mendorong regenerasi pendidikan vokasi demi mencetak SDM yang kompeten,” katanya.

Direktur SMK Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Dr. Muhammad Yusro memaparkan, dari total 14.442 SMK di Indonesia, sekitar 24-26 persen adalah SMK negeri, sementara sisanya merupakan swasta.

“Kontribusi SMK swasta sangat besar dalam mendukung pembangunan negeri ini. Saat ini, sekitar 5 juta siswa menempuh pendidikan di SMK, dengan distribusi hampir merata antara negeri dan swasta,” jelasnya.

Plt Kepala Disdik Provinsi Sumsel H. Awaluddin, S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa program ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022.

“Kerjasama ini bertujuan meningkatkan akses, mutu, dan relevansi pendidikan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Fokus utama kami adalah peningkatan kualitas pendidikan vokasi, baik untuk SMK negeri maupun swasta di Sumsel,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari acara, dilaksanakan penandatanganan MoU antara Disdik Provinsi Sumsel dengan KADIN Sumsel yang menaungi 242 industri, serta dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang membawahi 82 hotel di Sumsel.

Selain itu, MoU juga ditandatangani dengan 60 perusahaan lainnya. Dalam kesempatan tersebut, beberapa perusahaan turut menyerahkan bantuan berupa Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung pendidikan vokasi.

Melalui program ini, Pemprov Sumsel optimis mampu meningkatkan daya saing dan produktivitas SDM lokal, sekaligus memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan