Warga Sandai Keluhkan Kelangkaan BBM, di Kota Ketapang Banyak Pengantri Pembawa Jeriken ‘Ber Barcode’

  • Bagikan
Praktik penyalahgunaan pembelian BBM menggunakan Jeriken yang dilakukan oleh pedagang eceran dan oknum SPBU di Kabupaten Ketapang. (Suaraindo.id/Adang Hamdan)

Suaraindo.id – Sejak dua sampai tiga hari terakhir, masyarakat Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang mengeluhkan kelangkaan BBM jenis Pertalite.

Hal ini membuat warga kesulitan mendapatkan bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari, apalagi menjelang perayaan Natal 2024, masyarakat mengalami kelangkaan BBM sejak Minggu (22/12/2024).

Warga Kecamatan Sandai Ketapang kesulitan mendapatkan BBM, bahkan untuk mendapatkan Bahan bakar jenis Pertalite, warga harus mengantri berjam-jam di SPBU juga berkeliling mencari di toko eceran penjual BBM.

“kami keliling-keliling cari minyak bensin, tapi tidak ada yang jual. SPBU kosong, kios-kios juga kosong. Kami benar-benar susah kami ni, kalaupun ada di kios harganya 15 sampai 20 ribu,” ujar Indra, warga kecamatan Sandai.

Indra mengatakan, SPBU di Kecamatan Sandai terlihat tutup karena pasokan BBM habis. Selain itu, kios pengecer di tepi jalan yang biasa menyediakan BBM dalam jerigen juga terlihat sepi, tanpa stok yang bisa dibeli.

Keadaan ini semakin buruk dengan tutupnya sejumlah Pertamini yang biasanya menjadi alternatif bagi warga. Mereka juga mengaku kehabisan stok. Akhirnya pilihan untuk membeli bahan bakar semakin terbatas.

Krisis BBM ini memicu keluhan warga, terutama menjelang libur Natal yang membutuhkan mobilitas lebih tinggi.

Bagi warga Sandai, kelangkaan BBM ini bukan hanya soal kesulitan transportasi, tapi juga ancaman terhadap perayaan Natal yang biasanya menjadi momen penting untuk berkumpul bersama keluarga.

Sementara itu di kota Ketapang terlihat pemandangan berbeda, hampir disetiap SPBU pasokan BBM terpantau aman, bahkan antrian telihat tidak ramai, justru banyak pengantri di SPBU membawa Jeriken baik yang menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua.

Larangan Melayani Pembeli Menggunakan Jeriken :
Pertamina melarang keras pembelian BBM subsidi Pertalite dengan menggunakan Jerikan.

Sering terjadi masyarakat memaksa petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk melayani pembelian BBM seperti Pertalite dan menggunakan jeriken.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, selama ini marak terjadi pembelian Pertalite menggunakan jerikan. Pertalite tersebut akan dijual kembali atau diecer kembali dengan menjualnya di dalam botolan atau lewat warung dengan sebutan Pertamini.

Hal ini tidak dibenarkan karena Pertalite telah ditetapkan sebagai Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) pengganti Premium. Larangan tersebut diatur Surat Edaran Menteri ESDM No. 13/2017 mengenai Ketentuan Penyaluran Bahan Bakar Minyak melalui Penyalur.

“Jadi, itu sudah ada ketentuannya dari Kementerian ESDM bahwa untuk BBM bersubsidi itu tidak diperkenankan diperjualbelikan kembali,” katanya dalam konferensi pers nya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan